Pelatihan Vaksinator di 15 Kabupaten di Papua Terkendala Telekomunikasi
›
Pelatihan Vaksinator di 15...
Iklan
Pelatihan Vaksinator di 15 Kabupaten di Papua Terkendala Telekomunikasi
Pelatihan tenaga vaksinator secara daring di 15 kabupaten di Provinsi Papua terkendala jaringan telekomunikasi dan sarana kelistrikan. Akibatnya, vaksinasi Covid-19 di 15 daerah itu terhambat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Vaksinasi di 15 kabupaten di Provinsi Papua terkendala belum tuntasnya pelatihan tenaga vaksinator. Pelatihan yang seharusnya dilakukan secara daring itu terhambat minimnya jaringan telekomunikasi dan kelistrikan di 15 kabupaten tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum, di Jayapura, Selasa (26/1/2021). Ke-15 daerah ini meliputi Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Waropen, Asmat, dan Nabire.
Aaron mengatakan, pihaknya sudah merencanakan pelatihan vaksinator secara daring di 15 kabupaten itu sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan. Namun, pelatihan tidak bisa terlaksana karena belum tersedianya jaringan internet yang memadai secara merata. Kondisi itu masih ditambah pula sering terjadinya pemadaman listrik.
Akibat belum terlatihnya vaksinator, pemberian vaksin di 15 daerah ini pun tertunda. ”Tidak mungkin tenaga yang belum terlatih bisa menyuntikkan vaksin kepada masyarakat,” ujarnya.
Aaron menuturkan, pihaknya dapat memberikan pelatihan vaksinator di 15 daerah tersebut secara tatap muka. Namun, pihaknya belum memiliki anggaran operasional untuk menggelar pelatihan secara tatap muka. ”Total kebutuhan vaksinator di 15 daerah ini sekitar 1.500 orang,” ujarnya.
Sementara, hingga saat ini, pelatihan vaksinator baru tuntas bagi 576 orang. ”Mereka tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, dan Pegunungan Bintang,” tutur Aaron.
Hingga Selasa ini, vaksinasi Covid-19 bagi para tenaga kesehatan di Provinsi Papua baru terlaksana di tiga daerah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, jumlah penerima vaksin baru mencapai 625 tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksin tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika.
Persentase penerima vaksin Covid-19 mencapai 3,36 persen dari total 18.615 tenaga kesehatan yang telah mendaftar. Adapun persentase fasilitas kesehatan yang siap melaksanakan vaksinasi baru mencapai sekitar 50 persen. Baru 304 fasilitas yang siap melaksanakan vaksinasi dari total 614 fasilitas kesehatan di Papua.
Ia mengungkapkan, sejumlah daerah yang telah memiliki vaksinator pun masih terkendala anggaran untuk melaksanakan vaksinasi, seperti Biak Numfor dan Keerom. Di Sarmi, pemerintah kabupaten setempat juga belum dapat dihubungi terkait pelaksanaan vaksinasi.
”Seharusnya Pemkab Sarmi, Biak Numfor, dan Keerom telah melaksanakan vaksinasi karena telah memiliki tenaga. Kami akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada pemda di tiga kabupaten ini agar tidak menunda vaksinasi,” ujar Aaron.
Anggota Komisi V DPRD Papua Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Deki Nawipa, mengatakan, anggaran sejauh ini hanya untuk penanganan Covid-19 di Papua. Sementara, penganggaran untuk pelatihan vaksinator belum dibicarakan dengan Pemprov Papua.
”Pada dasarnya, DPRD siap menyediakan anggaran untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua. Kami berharap pihak Dinkes Papua bisa menyiapkan rencana kegiatan disertai kebutuhan anggaran operasionalnya,” tuturnya.