Pengembangan Kawasan di Sepanjang Tol Trans-Sumatera Dipacu
›
Pengembangan Kawasan di...
Iklan
Pengembangan Kawasan di Sepanjang Tol Trans-Sumatera Dipacu
Pemerintah terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.836 kilometer dari Lampung hingga Aceh. Selain itu, pengembangan kawasan di sepanjang jalan tol juga menjadi prioritas untuk mendorong investasi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
KALIANDA, KOMPAS — Pemerintah terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.836 kilometer dari Lampung hingga Aceh. Selain itu, pengembangan kawasan di sepanjang jalan tol juga menjadi prioritas untuk mendorong investasi dan perekonimian di Sumatera.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja dalam rangka percepatan pembangunan di bidang infrastruktur dan transportasi secara daring, Selasa (26/1/2021). Kegiatan itu dilaksanakan bersamaan dengan peresmian stasiun pengisian kendaraan listrik umum di Rest Area 20 B Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung Selatan.
”Tol Trans-Sumatera ini harus diselesaikan pada tahun 2024. Semua harus bekerja dengan tim dan studi mengenai pembuatan jalan harus dibuat dengan baik sehingga efisiensi bisa tercapai,” kata Luhut.
Tol Trans-Sumatera ini harus diselesaikan pada tahun 2024 (Luhut B Pandjaitan).
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta Gubernur Lampung menyiapkan lahan untuk pengembangan kawasan industri di sepanjang jalan tol. Pembangunan itu perlu disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Lampung, misalnya, berpotensi mengembangkan kawasan industri berbasis pertanian. Selain tanaman pangan dan kopi, Lampung juga dinilai berpotensi untuk pengembangan bawang putih.
Perwakilan Badan Pengatur Jalan Tol Eka P Anas mengatakan, saat ini, sudah ada 8 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang beroperasi. Selain itu, ada 8 ruas tol yang masih dalam proses konstruksi. Secara keseluruhan, ada 24 ruas tol Trans-Sumatera yang akan dipacu pembangunannya hingga 2024.
Dia mengungkapkan, pencapaian lalu lintas di Jalan Tol Trans-Sumatera yang sudah beroperasi saat ini masih rendah. Di ruas Tol Bakauheni-Terbanggi besar, misalnya, arus lalu lintas kendaraan per hari baru sekitar 10.000 kendaraan. Jumlah itu masih jauh dari pencapaian lalu lintas yang diharapkan mencapai 25.000-40.000 kendaraan per hari.
Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rahman Hidayat mengatakan, pengembangan kawasan industri dan wisata terpadu di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat. Pengembangan kawasan itu diperlukan agar pusat ekonomi baru di sekitar jalan tol dapat tumbuh.
Pengembangan pusat ekonomi baru di sepanjang jalan tol juga diyakini dapat meningkatkan arus lalu lintas kendaraan di Tol Trans-Sumatera. Dengan begitu, efektivitas pembangunan tol untuk memacu perekonomian bisa tercapai.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, pemerintah daerah menyambut baik dukungan pemerintah pusat untuk pembangunan Lampung. Sebagai gerbang Sumatera, Lampung berperan besar memasok kebutuhan pangan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu, pemerintah daerah akan terus memacu pengembangan sektor pertanian. Kawasan industri yang akan dibangun di Lampung juga akan berbasis pertanian.