Idham Azis Yakin Tangan Dingin Listyo Sigit Bisa Majukan Polri
›
Idham Azis Yakin Tangan Dingin...
Iklan
Idham Azis Yakin Tangan Dingin Listyo Sigit Bisa Majukan Polri
Jenderal (Pol) Idham Azis menyebut penerusnya sebagai kepala Polri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bertangan dingin sehingga bisa memajukan Polri. Dia berharap Polri ke depan menjadi lebih baik daripada saat ini.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar, Nikolaus Harbowo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jenderal (Pol) Idham Azis meyakini Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, sebagai kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang baru akan mampu melakukan transformasi di tubuh Polri. Listyo Sigit Prabowo juga meminta dukungan dari jajaran Polri untuk mewujudkan Polri Presisi.
Hal tersebut mengemuka dalam Upacara Tradisi Serah Terima Panji-Panji Polri Tribrata serta Serah Terima Jabatan Ketua Umum Bhayangkari, Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, dan Ibu Asuh Polisi Wanita RI, Rabu (26/1/2021), di Mabes Polri, Jakarta. Pandemi Covid-19 membuat acara berlangsung secara terbatas dan dihadiri jajaran Polri dari seluruh Indonesia melalui aplikasi Zoom.
Dalam sambutannya, Idham menyatakan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin Polri selama 454 hari. Idham juga mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara, atas sinergi yang telah terjalin dengan Polri, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Idham juga menyampaikan selamat kepada Listyo Sigit atas kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Kapolri yang ke-25. Setelah tidak lagi menjabat Kapolri, Idham akan segera memasuki masa purnabakti.
”Saya yakin dan berdoa, di tangan dingin Bapak, melalui program transformasi menuju Polri yang Presisi, institusi Polri akan jauh lebih baik lagi. Seperti kata orang bijak, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” kata Idham.
Bagi Listyo, rangkaian suksesi kepemimpinan Polri berjalan dengan baik karena peran serta Idham. Hal itu ditunjukkan ketika pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan, Sigit didampingi seluruh angkatan Akademi Kepolisian (Akpol), mulai dari yang paling senior, yakni angkatan 1987 hingga yang paling muda.
Hal itu, lanjut Listyo, merupakan warisan dari Idham yang mesti dijadikan tradisi ke depan. Hal itu sekaligus menunjukkan soliditas internal Polri yang terjalin dengan sangat baik. Selain itu, Listyo memandang Idham sebagai senior yang memiliki kepekaan sekaligus ketenangan dalam mengambil keputusan.
”Jika diibaratkan karakter Pak Idham Azis itu seperti elang pemimpin. Elang pemimpin itu tidak perlu memamerkan dirinya untuk dikenal dan disegani kawan ataupun lawan. Hal ini sejalan dengan pribadi beliau yang tidak suka melakukan pencitraan dalam bekerja, tetapi lebih mengutamakan hasil kerja yang nyata dirasakan,” kata Listyo.
Listyo meminta dukungan dan kerja sama dari seluruh jajaran dan keluarga besar Polri untuk mewujudkan transformasi menuju Polri yang Presisi, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Dengan demikian Polri akan menjadi institusi yang dicintai masyarakat.
Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo meyakini, di bawah kepemimpinan Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Polri bisa melakukan banyak lompatan besar. Hal itu terutama terkait penegakan hukum tanpa pandang bulu dan penerapan keadilan restoratif (restorative justice) dalam mendukung terciptanya keadilan dan keseimbangan bagi pelaku tindak pidana serta korban.
Selain itu juga dalam peningkatan pelayanan publik, hingga penerapan teknologi informasi dalam mendukung kinerja Polri. ”Sebagaimana konsepsi Presisi yang ditawarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni menjadikan Polri sebagai institusi penegak hukum yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan,” kata Bamsoet.
Menurut dia, konsep itu menyempurnakan konsepsi Polri, Promoter (profesional, modern, tepercaya), yang digagas mantan Kapolri Jenderal (Pol Purn) Tito Karnavian.
Bambang Soesatyo juga memandang langkah Listyo yang akan menjadikan kepolisian sektor sebagai sentra resolusi dan penyelesaian persoalan dengan keadilan restoratif, patut segera diimplementasikan. Dengan demikian, tidak seluruh kasus hukum ditindaklanjuti ke pengadilan, melainkan bisa diselesaikan dengan mengedepankan keadilan restoratif.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini mengucapkan selamat atas pelantikan Listyo sebagai sebagai Kapolri. Jazuli mengapresiasi janji dan komitmen Listyo, yang ingin mewujudkan hukum berkeadilan saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR pekan sebelumnya.
Menurut Jazuli, hukum yang berkeadilan ini patut digarisbawahi karena menjadi misi utama penegakan hukum oleh kepolisian. Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, keadilan hukum di tangan Polri akan terwujud dengan sejumlah syarat. Pertama, hukum yang berdiri tegak, berdiri di tengah, dan tidak condong pada kepentingan kekuasaan.
Kedua, hukum yang bisa membedakan antara kriminal (murni) dan kriminalisasi (kasus), antara ujaran kebencian dan permusuhan yang memecah belah bangsa dengan kritik dan kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. ”Hukum tidak boleh pandang bulu, tidak hanya tajam bagi yang di bawah, rakyat biasa, tetapi tumpul bagi yang di atas,” ucap Jazuli.
Proses hukum juga harus bijak dengan melihat suatu kasus terhadap masyarakat dan kelompok lemah agar tidak dilanjutkan pidananya. ”Jenderal Listyo Sigit telah berjanji agar tidak terjadi lagi orang-orang miskin dan lemah dipidana seperti pada kasus Nenek Minah yang dipidana karena mencuri beberapa butir kakao atau kasus anak memolisikan ibu kandungnya. Ini sangat kami apresiasi dan kita dukung penuh,” tutur Jazuli.
Selain itu, Jazuli juga mendukung penuh komitmen Listyo yang akan mentransformasi wajah aparat kepolisian yang lebih humanis dan persuasif, serta mengikis kesan arogan, pungli, serta kesan ketidakadilan penanganan kasus oleh Polri melalui transparansi.
”Kalau semua komitmen itu dilaksanakan, kami acungkan jempol buat Polri di bawah Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Fraksi PKS akan mengawasi secara kritis dan konstruktif,” tuturnya.