Vaksinasi Tenaga Kesehatan di Karawang Ditargetkan Rampung Akhir Maret 2021
›
Vaksinasi Tenaga Kesehatan di ...
Iklan
Vaksinasi Tenaga Kesehatan di Karawang Ditargetkan Rampung Akhir Maret 2021
Tahap pertama vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan di Karawang, Jawa Barat, ditargetkan selesai pada akhir Maret 2021. Penyuntikan perdana akan dilakukan pada Jumat (29/1/2021).
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Tahap pertama vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan di Karawang, Jawa Barat, ditargetkan selesai pada akhir Maret 2021. Penyuntikan perdana akan dilakukan pada Jumat (29/1/2021).
Juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana, Rabu (27/1/2021), mengatakan, total jumlah tenaga kesehatan yang menerima vaksin sebanyak 11.591 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil akhir dari pendataan Dinas Kesehatan Karawang. Sebelumnya, pihaknya mendata ada 9.240 orang. Jumlahnya bertambah seiring pendataan yang dilakukan.
Vaksinasi dilakukan di 114 fasilitas kesehatan, yakni 40 klinik swasta, 24 rumah sakit, dan 50 puskesmas. Pelatihan dan simulasi penyuntikan telah dilaksanakan pada Desember 2020. Sebanyak 856 vaksinator yang telah dilatih, mereka adalah 118 dokter, 526 bidan, dan 212 perawat.
Prosedur pelaksanaan vaksin dimulai dengan verifikasi data calon penerima yang sudah terdaftar. Selanjutnya, pemeriksaan tubuh hingga mendata kontradiksi yang dimiliki atau gejala-gejala lain, seperti riwayat penyakit. Selanjutnya, dilakukan observasi pasca-penyuntikan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan penerima vaksin.
Penyuntikan tahap selanjutnya diberikan untuk petugas publik. Selanjutnya, vaksinasi akan dilaksanakan untuk masyarakat umum yang berusia 18-59 tahun. Ada sebanyak 1.541.258 warga Karawang yang masuk dalam rentang umur tersebut.
Fitra menambahkan, berdasarkan petunjuk resmi dari Kementerian Kesehatan, ada sejumlah orang yang tidak diperbolehkan mendapat vaksin, antara lain orang yang sudah terkonfirmasi virus Covid-19, ibu hamil dan menyusui, sedang mengalami gejala ISPA, menjadi salah satu anggota keluarga yang kontak erat, memiliki riwayat alergi berat, dan sedang terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
”Pengidap kanker, diabetes melitus, HIV dan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg juga tidak diperbolehkan untuk divaksin,” ujar Fitra.
Rabu siang, Pemerintah Kabupaten Karawang menerima 19.600 vial vaksin Sinovac dari Bandung, Jabar. Vaksin tersebut disimpan di gudang penyimpanan milik Dinkes Karawang dan akan didistribusikan ke seluruh fasilitas kesehatan pada Kamis.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, tenaga medis menjadi prioritas yang akan menerima vaksin tahap pertama karena mereka merupakan kelompok paling rentan terpapar Covid-19. Besok Jumat (27/1/2021), sebanyak 15 orang akan menerima vaksin perdana di Karawang. Mereka mewakili pemuka agama, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat.
Hingga Rabu (27/1) pukul 18.00, jumlah kasus Covid-19 mencapai 9.147 orang. Ada 1063 orang dirawat, 7.771 sembuh, dan 313 meninggal. Kluster industri masih menjadi penyumbang terbesar lonjakan kasus di Karawang, tercatat lebih dari 2.800 karyawan terpapar dari 270 industri. Mereka juga menularkan pada anggota keluarga di rumah dan lingkungan rumah.
Fitra mengimbau agar warga tetap waspada terhadap penularan Covid-19 yang masih tinggi di Karawang. Kesadaran warga sangat dibutuhkan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan menekan penambahan kasus.
Ada lima dari 30 kecamatan di Karawang yang menjadi penyumbang lonjakan kasus, yakni Kecamatan Cikampek, Karawang Timur, Telukjamber Timur, Klari, dan Kotabaru. Beberapa kecamatan merupakan daerah pelintasan keluar masuk dengan kabupaten lain, yakni Klari dan Cikampek. Adapun Kecamatan Telukjambe Timur merupakan daerah paling rawan penularan karena menjadi kawasan padat penduduk, kawasan industri, dan pusat hiburan.