Acara atau ”event” secara daring yang kerap diselenggarakan selama masa pandemi banyak diminati publik. Penyelenggaraan acara yang semakin kreatif pun kian banyak bermunculan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Acara atau event secara daring yang banyak diselenggarakan selama masa pandemi banyak diminati publik. Penyelenggaraan acara yang semakin kreatif pun diperkirakan kian marak tahun ini seiring masih tingginya laju penyebaran pandemi di Indonesia.
Sepanjang 2020, beragam acara yang biasa diadakan di luar jaringan atau offline beralih ke online atau daring. Acara daring itu pun cukup banyak dinikmati masyarakat.
Perusahaan teknologi perjalanan dan gaya hidup Traveloka, misalnya, mampu menawarkan lebih dari 100 acara daring melalui fitur OnlineXperience.
Melalui fitur tersebut, pengguna aplikasi bisa membeli berbagai tiket acara daring, seperti tiket tur virtual ke berbagai destinasi di belahan dunia. Lalu berbagai kelas daring, seperti olahraga, tata rias, memasak, hingga berprakarya, yang bisa diikuti lewat ponsel pintar.
”Sejak diluncurkan 15 Juni 2020, fitur kami menawarkan lebih dari 100 sesi unik, yang dirancang untuk mendorong pengguna agar tetap menikmati waktu luang di rumah bersama keluarga. Lebih dari 100.000 pengguna telah menikmati beragam pengalaman yang disediakan,” kata CEO Traveloka Experience Christian Suwarna dalam keterangan yang dikutip, Kamis (28/1/2021).
Perusahaan teknologi manajemen event, Loket, bagian dari Gojek, juga berhasil mendukung lebih dari 8.000 kreator event dengan lebih 10.000 penyelenggaraan acara daring selama 2020. Secara total, Loket mencatat penjualan lebih dari 1,7 juta tiket dan memperoleh lebih dari 1 juta penikmat atau event goers baru.
”Sebanyak 10.000 penyelenggaraan event online sepanjang 2020 merupakan jumlah event online terbanyak selama ini yang diselenggarakan oleh Loket,” kata Head of Loket Tubagus Utama dalam konferensi virtual kemarin.
Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda sejak Maret tahun lalu, Loket gencar meluncurkan sejumlah inovasi guna mendukung para event creator dan musisi untuk dapat tetap berkarya.
Lebih dari 4.000 kreator acara baru pun semakin menyemarakkan gelaran acara daring. Tubagus juga mencatat beragam jenis acara baru dan unik telah menarik antusiasme tinggi masyarakat, seperti acara edukasi keuangan, memasak, kelas olahraga, dan konferensi bisnis yang mencatatkan penjualan hingga ribuan tiket per event.
”Kami optimistis di tahun ini akan dapat menghadirkan lebih banyak variasi event online. Kami pun berkeyakinan akan muncul lebih banyak kreator event baru yang menjadikan penyelenggaraan event sebagai ladang usaha yang cukup menjanjikan,” ujarnya.
Penyelenggaraan acara secara daring pun menjadi pengalaman baru bagi masyarakat. Contohnya, Yoga (31), penikmat musik yang beberapa kali mengikuti pertunjukan musik daring selama 2020.
Agustus lalu, misalnya, ia mengikuti konser musik virtual band asal Bandung, The Sigit. Yoga pun membeli tiket seharga Rp 20.000 dari tiga kelas tiket yang tersedia. Ia bisa menonton konser dengan fitur 360° Experience, yang membuatnya seolah bisa menyaksikan panggung dengan sudut pandang 360 derajat.
”Sebenarnya enggak terlalu spesial, sih. Ketika nonton pun cuma bisa duduk. Kangen banget sama konser normal. Sama crowd-nya, energinya, jingkrak-jingkraknya,” ujar pekerja swasta tersebut kepada Kompas.
Mengikuti tur secara virtual juga jadi pengalaman baru bagi Sinthia (27). Akhir tahun lalu, ia memutuskan untuk membeli tiket tur virtual oleh salah satu operator perjalanan ke Inggris dan Mesir, senilai total Rp 500.000.
Destinasi itu dipilih karena ia gagal mewujudkan cita-citanya pergi ke sana akibat pandemi yang berkepanjangan. ”Ikut tur virtual ke tempat yang belum didatangi jadi semacam teaser. Jelas enggak bisa menggantikan pengalaman pergi langsung,” ujarnya.
Meski demikian, ia salut dengan kreativitas penyelenggara event yang masih berjuang keluar dari krisis akibat pandemi.