logo Kompas.id
MetropolitanKecelakaan Melonjak 100 Persen
Iklan

Kecelakaan Melonjak 100 Persen

Oleh
· 2 menit baca
Iklan

JAKARTA, KOMPAS — Jumlah kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta melonjak 100 persen dari 427 kasus tahun 2015 menjadi 852 kasus pada 2016. Penambahan jumlah bus dan rute baru secara masif di luar koridor dinilai turut memicu lonjakan tersebut.Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota Jakarta, Senin (30/1), antara lain membahas masalah itu. Tahun lalu, kecelakaan yang melibatkan transjakarta itu menyebabkan 86 korban luka dan 5 orang meninggal. Lonjakan itu sejalan dengan perluasan cakupan dari 39 rute menjadi 80 rute, serta penambahan armada dari 605 bus menjadi 1.056 bus.Kecelakaan di jalur transjakarta tersebar di Koridor 1-12. Kasus kecelakaan di dalam koridor melibatkan mobil pribadi yang menabrak beton pemisah, kendaraan pribadi yang menyerempet bus di akses masuk jalur, dan bus transjakarta yang menyerempet halte.Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan DKI Jakarta Massdes Arouffy menyatakan, sejumlah upaya akan ditempuh untuk menekan angka kecelakaan, antara lain memperbaiki jalur yang rusak oleh Dinas Bina Marga, menambah petugas di pintu jalur, bekerja sama dengan kepolisian untuk mensterilkan jalur, serta mengintensifkan pelatihan pengemudi.Menurut Massdes, pihaknya tengah menyusun naskah perbaikan kontrak kerja dalam keputusan atau peraturan gubernur terkait standar pelayanan minimum (SPM). Peraturan baru memuat klausul yang ketat tentang pembayaran subsidi berdasarkan pencapaian SPM, termasuk di antaranya terkait denda yang bakal dikenakan atas kecelakaan yang terjadi.Saefullah meminta Dinas Perhubungan memberi warna yang mencolok untuk separator jalur transjakarta, terutama di akses masuk. Ruang kontrolPT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memiliki commuter control room. Di ruangan ini terdapat layar yang terhubung dengan kamera pemantau (CCTV) di 72 stasiun. Direktur Utama PT KCJ MN Fadhila, Senin, menuturkan, dengan beroperasinya ruangan itu, kondisi pelayanan di stasiun ataupun antrean kereta lebih terpantau. Petugas di ruang kontrol pun dapat berbicara langsung dengan petugas stasiun. Layar juga terhubung dengan kamera pemantau di dipo dan balai yasa untuk melihat perbaikan kereta. "Kami berharap, dengan sistem baru ini, masalah penumpukan penumpang dan kereta bisa segera diselesaikan. Keluhan-keluhan penumpang juga bisa direspons dengan cepat," ujarnya. (MKN/HLN/PIN/DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000