logo Kompas.id
MetropolitanKampanye hingga 11 Februari
Iklan

Kampanye hingga 11 Februari

Oleh
· 5 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengingatkan bahwa jadwal kampanye diizinkan hingga 11 Februari. Selama minggu tenang, tidak boleh lagi ada kegiatan yang dapat dikonotasikan sebagai bentuk kampanye, termasuk unjuk rasa yang dapat memengaruhi suara warga."Kewenangan pengawasan soal jadwal kampanye ada di Bawaslu," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, Rabu (1/2). Setiap pasangan calon diizinkan berkampanye hingga 11 Februari. Tanggal ini sudah pasti dan tidak berubah lagi. KPU DKI Jakarta akan menggelar satu kali lagi debat pilkada. KPU memastikan para panelis dan moderator dalam debat terakhir itu netral. Sumarno menyangkal kabar kedekatan moderator ataupun panelis tertentu dengan salah satu partai politik dalam debat kedua yang lalu. Hasil survei Lembaga survei Poltracking merilis hasil survei tren elektabilitas terkini dan peta dukungan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 24-29 Januari 2017. Hasilnya, elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, unggul dengan dukungan 31,50 persen. Sementara pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama- Djarot S Hidayat 30,13 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 25,75 persen.Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, Poltracking sudah empat kali melakukan survei semasa kampanye, yaitu 7-17 November 2016, 9-15 Desember 2016, 9-13 Januari 2017, dan 24-29 Januari 2017. Tren elektabilitas Anies-Sandi selama dua kali survei naik 2,87 persen, yaitu dari 28,63 persen menjadi 31,50 persen. Elektabilitas Basuki-Djarot juga naik 1,25 persen dari 28,88 persen menjadi 30,13 persen. Sementara elektabilitas AHY-Sylvi turun signifikan sebesar 4,50 persen dari 30,25 persen menjadi 25,75 persen. "Dari tren elektabilitas empat survei terakhir, kemungkinan besar Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran. Itu berdasarkan data belum ada satu pun pasangan calon yang berpotensi meraih dukungan melampaui 50 persen," ujar Hanta.Poltracking coba menggali preferensi pemilih atau faktor penentu pilihan kandidat gubernur dan wakil gubernur. Sejumlah faktor yang dinilai responden paling penting adalah faktor agama 29 persen, program 23,25 persen, pengalaman 16,63 persen, ketegasan 15,63 persen, dan kesantunan 7,63 persen. Dari 800 responden survei, 65,50 persen merupakan pemilih yang tidak akan berubah pilihan (strong voters). Sebanyak 21,63 persen masih bisa mengubah pilihan (swing voters) dan sisanya 12,87 persen belum menentukan pilihan (undecided voters). Beberapa hal yang menyebabkan responden mengubah pilihan di antaranya isu di media sosial, penampilan pasangan calon di debat, visi, misi, dan program kerja pasangan calon, berita media massa, lingkungan, serta faktor lain.Hanta mengatakan, survei ini dilaksanakan dengan metode stratified-multistage random sampling dengan margin of error 3,46 persen. Tingkat kepercayaan survei itu mencapai 95 persen.Tim sukses setiap pasangan calon hadir dalam rilis survei itu. Tim pemenangan AHY-Sylvi, Roy Suryo, mengatakan, meski hasil survei tidak mengenakkan, data itu jadi acuan strategi pemenangan pasangan calon nomor urut 1. Ia mengakui, faktor penampilan saat debat sangat berpengaruh bagi pemilih DKI yang sebagian besar pemilih rasional. Tim pemenangan Basuki-Djarot, Jerry Sambuaga, mengatakan, selama sisa waktu kampanye, pasangan calon nomor urut 2 melanjutkan blusukan ke lapangan. Strategi itu dinilai lebih efektif untuk menyosialisasikan visi-misi petahana, yang sudah membuktikan programnya daripada sekadar mengumbar janji. Tim sukses akan fokus menyiapkan rapat umum bersama yang menurut rencana akan dihadiri para tokoh parpol pendukung."Kami masih percaya aspek personal, yaitu jujur dan jauh dari korupsi, itu masih melekat pada pasangan calon kami," kata Jerry. Mardani Ali Sera, tim sukses pemenangan pasangan calon nomor urut 3, cukup puas dengan hasil survei Poltracking. Anies- Sandi unggul di tiga wilayah survei, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Hasil debatSurvei Charta Politika Indonesia pada November 2016 dan Januari 2017 menunjukkan, tren tingkat keterpilihan pasangan nomor urut dua, Basuki-Djarot, yang naik dari 28,9 persen menjadi 36,8 persen berdasarkan debat publik pertama, Jumat (13/1), berdampak positif. Anies-Sandi naik tipis dari 26,7 persen menjadi 27 persen, sementara AHY-Sylvi cenderung turun dari 29,5 persen menjadi 25,9 persen. Survei kedua melibatkan 767 responden di seluruh wilayah DKI Jakarta selama 17-24 Januari 2017.Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu, mengatakan, jumlah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab pilihannya berkurang dari 14,9 persen menjadi 10,3 persen. Sebanyak 71,9 persen menyatakan telah mantap dengan pilihannya dan 18,5 persen lain masih mungkin berubah.Perubahan pilihan antara lain dipengaruhi oleh visi-misi dan program kerja yang menarik (23,5 persen) serta dipengaruhi lingkungan (10,6 persen). Dalam survei ini, faktor rekam jejak menjadi daya tarik pemilih Agus, sementara Basuki dipilih karena tawaran program kerjanya dan Anies karena faktor kepribadian.Secara keseluruhan, pasangan Basuki-Djarot dinilai yang paling unggul dalam debat pertama (40,5 persen), kemudian pasangan Anies-Sandi (25,2 persen), dan AHY-Sylvi (24,3 persen). Pilkada BekasiKPU Kabupaten Bekasi memastikan terdapat perubahan data jumlah calon pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi yang belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik.Sebelumnya, pada 6 Desember 2016, KPU Kabupaten Bekasi tidak memasukkan 118.287 jiwa ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) karena tidak memiliki kartu tanda penduduk elektronik ataupun surat keterangan yang menyatakan yang bersangkutan telah melakukan perekaman. Setelah ada sinkronisasi data dengan Kementerian Dalam Negeri, KPU, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, jumlah calon pemilih yang belum melakukan perekaman dipastikan berkurang. (ILO/IRE/DEA/MKN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000