logo Kompas.id
MetropolitanPetaka dan Nestapa di Bawah...
Iklan

Petaka dan Nestapa di Bawah Pohon Rindang

Oleh
· 3 menit baca

Pohon tumbang saat angin kencang dan hujan barangkali biasa. Tak heran jika Pendi (40), warga Depok, kaget saat pohon besar tumbang di Jalan Lenteng Agung Timur, Sabtu (4/2) pukul 17.00. Hari itu, cuaca tidaklah ekstrem."Tiba-tiba tumbang tanpa bunyi keras, menimpa mobil dan dua sepeda motor yang melintas," ujar Pendi. Dua pengendara meninggal, suami istri Rustina Imala Putri (26) dan Miftah Abdullah (26), warga Bukit Pabuaran Indah, Kabupaten Bogor, saat menunggang Yamaha Mio. "Sepeda motor itu di kiri mobil saya, sedangkan pengendara Gojek yang selamat di belakang mobil. Saya kira hanya ranting patah, ternyata pohon roboh," kata Pendi, yang sempat kepayahan mengurus surat keterangan terkait lokasi kejadian untuk klaim asuransi mobil.Pohon itu menimpa bagian depan dan belakang mobilnya. Bagian tengah mobil tak tertimpa, tetapi mobil rusak parah. Lima penumpangnya keluar mobil tanpa kesulitan.Secara geografis, lokasi ada di perbatasan Jagakarsa di Jakarta Selatan dan Depok. Itulah yang membuat Pendi merasakan dipingpong saat mengurus surat laporan ke kantor polisi."Padahal, laporan polisi, kan, bisa dibuat di mana pun," katanya. Saat kejadian, polisi dari tiga wilayah datang ke lokasi untuk menangani korban dan mengatur kelancaran lalu lintas. Menurut Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan Christian Tamora Hutagalung, pohon tumbang itu jenis sengon buto (raksasa). Pohon setinggi 30 meter dan diameter lebih dari 1 meter itu masih tergolong sehat. Dugaan sementara, roboh karena struktur tanah labil.Pengamat perkotaan dan penggiat penghijauan Jakarta, Nirwono Joga, mengatakan, data populasi pohon di DKI Jakarta belum akurat, apalagi untuk kondisi pohon-pohon."DKI Jakarta seharusnya sudah punya rencana induk pohon. Tiap pohon didata akurat disertai rencana penanaman. Pemetaan seperti ini belum ada," katanya. Christian mengatakan, basis data pohon minim. Identifikasi pohon di seluruh Jakarta Selatan baru akan dilakukan meliputi jumlah, jenis, dan kondisi.Pendataan tiap pohon penting untuk mengetahui kondisi dan perawatan yang diperlukan. Dengan demikian, diperoleh pemetaan pohon yang rawan tumbang dan kawasan dengan potensi kerawanan tinggi. Pohon dan perawatan Di Bogor, ahli pohon yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Dodi Nandika mengingatkan, waktunya pemerintah daerah memiliki peraturan daerah yang mewajibkan warga atau lembaga/instansi merawat pohon-pohon di areal publik atau berdampak kepada publik. "Jatuhnya korban akibat pohon tumbang di areal publik itu memprihatinkan. Seharusnya tidak boleh terjadi," katanya.Kesadaran dan kebutuhan menanam pohon tumbuh di perkotaan dan patut diapresiasi. Namun, kata Dodi, belum ada peraturan rinci terkait pohon di areal publik atau yang berdampak langsung kepada publik.Ada aturan daerah harus mempunyai 30 persen ruang terbuka hijau. Lalu, peraturan mengganti satu pohon yang ditebang dengan 10 pohon. Namun, tidak ada peraturan yang mewajibkan pemilik, perkantoran, perumahan, industri, atau pengguna kawasan yang memiliki pohon di areal publik agar merawat dan memeriksa kesehatan pohon secara berkala. "Itu mudah dan murah. Yang penting, pemda punya kemauan atau tidak," katanya. IPB punya alat dan Masyarakat Arborist Indonesia (MArI) siap membantu pemda menyupervisi agar para pihak memiliki ilmunya. Tak kalah penting memilih jenis pohon. Pohon sebaiknya tak mudah rontok daun, batang tak mudah patah, dan struktur akar kuat. Menanam jenis pohon yang mudah tumbang tetapi cepat tumbuh dan rindang juga tidak salah."Itu hanya pionir. Yang penting bersamaan ditanam jenis yang tepat," kata Guru Besar Ekologi dan Manajemen Lanskap IPB Hadi Susilo Arifin. Pemilihan jenis pohon dan manajemen perawatan yang tepat akan memastikan pohon rindang benar-benar aman bagi siapa pun. (WAD/RTS/IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000