logo Kompas.id
MetropolitanMenikmati Foto yang Tak Sempat...
Iklan

Menikmati Foto yang Tak Sempat Hadir di Tangan Pembaca

Oleh
· 3 menit baca

Berjuta kejadian telah diabadikan jurnalis harian Kompas lewat foto sejak tahun 1965. Sebagian diterbitkan di koran dan sebagian lagi tersimpan dalam jutaan frame foto. Tentu saja, ada banyak alasan foto itu tidak bisa tampil di tangan pembaca. Di Festival Fotografi Kompas bertajuk "Unpublished", 6-12 Februari, di Bentara Budaya Jakarta, ini kita bisa menikmati sebagian foto yang tak sempat terbit itu. Semua foto yang ditampilkan dalam Festival Fotografi Kompas (FFK) ini berasal dari buku fotografi berjudul Unpublished yang sudah lebih dulu diterbitkan. Ketua FFK Wisnu Widiantoro mengatakan, terdapat 560 foto karya 22 pewarta foto harian Kompas dalam buku Unpublished. Di FFK, hanya ditampilkan seratusan foto yang telah dikurasi oleh Jay Subyakto dan John Suryaatmadja.Foto yang dipamerkan itu dicetak dalam berbagai media. Salah satunya adalah neon box. Foto gerhana matahari yang disajikan dalam media neon box ini membuat penonton terbawa dalam suasana seperti saat matahari tertutup bayangan bulan karena adanya lampu yang menyinari bagian belakang foto itu.Ada lagi sejumlah foto yang dicetak di atas akrilik. Hasilnya, foto bisa dinikmati dari dua sisi.Dari arsip yang berjumlah sekitar 2 juta foto dalam bentuk analog dari tahun 1965, hanya 20 foto yang bisa ditampilkan kali ini. Kini, foto analog itu juga dalam proses digitalisasi.Salah satu foto yang banyak didigitalisasikan adalah karya fotografer Kartono Ryadi. Di satu sisi area pameran, dihadirkan foto karya KR-demikian inisial Kartono Ryadi. Almarhum KR juga mengabadikan momen emosional saat pebulu tangkis Susy Susanti meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ada pula pojok karya Julian Sihombing (JS). Salah satunya adalah seri foto tentang kecelakaan sepeda motor. JS, yang akrab memotret olahraga, sempat mengabadikan saat-saat atlet renang melakukan start. Wisnu mengatakan, dalam FFK, pengunjung juga bisa berdiskusi tentang foto, mengikuti workshop, dan masterclass fotografi dari 54 pemateri profesional. "Kami mengajak berbagai komunitas untuk ikut serta memberi workshop," katanya. Cap Go MehBerakhir pekan di Kota Bogor, kita bisa mengikuti perayaan Cap Go Meh (CGM) 2017, Sabtu (11/2). Kemeriahan acara dan kolaborasi festival budaya ini merupakan rangkaian Imlek.CGM kali ini mengambil tempat sepanjang 1,5 kilometer di Jalan Suryakencana hingga Siliwangi. Acara yang dimulai pukul 16.00 hingga tengah malam ini diawali dengan parade mulai dari pelataran Wihara Dhanagun. Wihara ini adalah wihara tertua di Bogor.Dalam perayaan CGM, pengunjung bisa menikmati aneka pertunjukan seni musik, tari, dan bela diri dari 41 sanggar seni. Tak hanya itu, pengunjung bisa menyaksikan atraksi dari 29 grup barongsai yang masing-masing punya keunikan. Yandi dari Humas CGM 2017 mengatakan, semua grup liong barongsai akan tampil sepanjang parade. CGM juga dimeriahkan dengan toapekong, tradisi menghormati leluhur masyarakat Tionghoa khas Indonesia. Ada lagi seni Topeng Kelana masyarakat Cirebon, seni Kie Lin oleh PGB Bangau Putih, dan seni tari Gendawangan dari Jawa Tengah. Pentas wayang golek oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor juga dijadwalkan mengisi CGM kali ini. Jangan lupa berbelanja suvenir, seperti prangko peringatan CGM 2017, gelas dan mangkuk keramik, serta kaus. Harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 100.000. Kisah daun dalam melodiDi Galeri Indonesia Kaya, West Mall Lantai 8 Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, ada acara sepenggal sinopsis dari buku Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye Liye. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini menjadi sumber inspirasi bagi Barry Likumahuwa dan Adinda Shalahita menuangkannya dalam melodi.(RTS/PIN/ART)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000