logo Kompas.id
MetropolitanDebat Pamungkas Diisi Saling...
Iklan

Debat Pamungkas Diisi Saling Tangkis

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPASDebat publik ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017, Jumat (10/2), didominasi saling serang dan saling tangkis. Ketiga pasangan calon belum banyak mengeksplorasi program mereka terkait tema kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Isu perumahan menjadi materi yang digunakan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk menilai hasil dan menyerang ide pasangan lain. Program petahana dinilai gagal, sementara ide dua pasangan lain dianggap mengawang- awang dan sulit direalisasikan di lapangan.Selain perumahan, debat publik ketiga Pilkada 2017, yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, membahas isu pemberantasan narkoba, pemberdayaan perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Empat dari enam sesi debat menjadi momen saling serang ide dan program kerja antarpasangan calon.Pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mempertanyakan ide pasangan nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, terkait program penyediaan rumah. Basuki menilai, hitung-hitungan uang muka dan uang cicilan yang disampaikan Anies-Sandi sulit dipenuhi warga miskin.Basuki-Djarot juga menilai ide pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, tentang membangun pinggiran sungai tanpa menggusur sulit direalisasikan karena bibir sungai dipenuhi bangunan. Sebaliknya, Basuki-Djarot dianggap gagal merelokasi warga pinggiran sungai. Warga yang dipindah ke rusun juga dianggap belum berdaya secara ekonomi.Anies-Sandi dan Agus-Sylvi menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum berhasil menyediakan sarana-prasarana yang ramah penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak. Anies mencontohkan, pembangunan halte bus di Koridor 13 Ciledug- Tendean sulit diakses orang tua, difabel, dan anak-anak karena terlalu tinggi. Namun, Basuki menganggap programnya selama ini justru membela kaum marjinal. Dia mencontohkan trotoar di sejumlah ruas jalan diperlebar sekaligus ramah difabel. Selain itu, ada layanan angkutan khusus bagi penyandang disabilitas dan perekrutan difabel sebagai pegawai di Pemprov DKI. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menampik jika kualitas debat publik ketiga ini menurun daripada dua kali debat sebelumnya. Ia membenarkan jika debat ketiga ini lebih panas dan banyak menyerang personal tiap pasangan calon. "Ini di luar kendali kapasitas kami. Namun, saya kira tadi juga banyak substansi masalah yang disampaikan bagus untuk Jakarta ke depan," ujarnya.Momen jeda istirahatSetiap berakhirnya sesi debat, moderator selalu memberikan waktu istirahat kepada para calon. Pasangan Anies-Sandi memilih ruangan di sisi sebelah kanan panggung. Mereka terlihat bercakap-cakap dengan konsultan politik Eep Saefullah Fatah dari lembaga survei Polmark Indonesia. Sejumlah tokoh juga terlihat hadir untuk memberikan dukungan kepada Anies-Sandi, di antaranya Hidayat Nur Wahid, Fadli Zon, dan Rhoma Irama.Adapun Basuki-Djarot selalu berkomunikasi dengan sejumlah tokoh PDI-P, seperti Maruarar Sirait, Hasto Kristiyanto, dan Prasetyo Edi Marsudi. Juru bicara Ruhut Sitompul juga selalu mendekat dan memberikan masukan kepada keduanya. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pun menyempatkan hadir, begitu juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pasangan Agus-Sylvi terlihat didampingi Nahrowi Ramli, Ani Yudhoyono, Agus Hermanto, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan istri Agus, Annisa Yudhoyono. Agus memilih ruangan kecil di sisi kiri panggung untuk rehat sesi debat.Pemilih mengambang Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi pemilih mengambang (swing voter) akan turut menentukan peringkat perolehan suara ketiga cagub. Berdasarkan survei LSI, swing voter ada sekitar 22,6 persen. Menurut peneliti LSI, Ardian Sopa, dari hasil survei ini dapat dipastikan Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran sebab tak ada cagub yang meraup 50 persen suara. Dukungan suara untuk AHY diprediksi 30,9 persen, dukungan untuk Basuki 30,7 persen, dan dukungan untuk Anies 29,9 persen.Dengan kondisi yang demikian, kata Ardian, dua cagub yang dapat menarik suara swing voter akan masuk ke putaran kedua. Dari hasil survei, 14,1 persen swing voter terbagi ke AHY sebesar 6,3 persen, Basuki 3,5 persen, dan Anies 4,3 persen. Dari survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Basuki-Djarot berada pada urutan teratas, yaitu 39,04 persen, disusul Anies-Sandiaga 35,36 persen, dan Agus-Sylviana 19,45 persen. Sekitar 6,15 persen responden belum menentukan pilihan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei digelar pasca debat kedua, 2-8 Februari. (DEA/MDN/MKN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000