logo Kompas.id
MetropolitanJRC-TJ Saling Melengkapi
Iklan

JRC-TJ Saling Melengkapi

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Bus-bus Jabodetabek Residence Connexion atau JRC resmi beroperasi setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meluncurkannya, Selasa (14/2). Bus JRC dan Transjakarta tidak akan bersaing, tetapi saling melengkapi mengingat fokusnya berbeda-beda."Saya sudah bicara dengan Gubernur (DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama). Untuk tahap ini (Transjakarta) belum sampai perumahan karena itu kami lakukan ini," kata Budi seusai meluncurkan JRC di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara. Transjakarta (TJ), kata Menhub, masih perlu memperbanyak jumlah bus pada sejumlah trayek. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Sinaga mengatakan, standar bus dan segmen pasar JRC berbeda dengan bus transjakarta. Bus transjakarta merupakan angkutan umum, mengikuti jalur tertentu, dan menaikturunkan penumpang di sejumlah halte. Sementara JRC menjanjikan kenyamanan lebih banyak dengan konsep point to point, tidak banyak berhenti di halte-halte. Segmen pasar utama JRC adalah warga perumahan yang selama ini memilih menggunakan kendaraan pribadi saat pergi ke Jakarta. "Dari survei kami di permukiman di Cibubur (Bogor), 14.455 pekerja dari 19.020 keluarga di sana menggunakan mobil pribadi untuk bekerja di Jakarta. Sebanyak 11.275 pekerja menyatakan bersedia menggunakan angkutan bus sepanjang berstandar premium," ujar Elly. Elly mengatakan, 11.275 mobil bisa diganti dengan 375 bus jika kursi per bus berjumlah 30. Jumlah bus dapat lebih sedikit jika per armada memiliki 50 kursi. Itu bisa menghemat kapasitas jalan 50 persen. Agar semakin banyak warga kompleks permukiman yang terpikat, BPTJ sudah menentukan standar bagi bus-bus untuk JRC, di antaranya jumlah kursi per kolom dua buah, menyediakan akses Wi-Fi gratis, berpendingin udara, menyediakan televisi, kamera pemantau (CCTV), pengisian daya untuk ponsel, dan sabuk pengaman di setiap kursi. Menurut Budi, pelayanan JRC oleh BPTJ contoh bagus keterlibatan swasta. Tarif JRC Rp 20.000-Rp 25.000 per orang, harga komersial, dan tak ada subsidi pemerintah sehingga mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta daerah. Itu membuat pemerintah bisa berbagi peran dengan swasta. "Biar uang pemerintah untuk pembangunan LRT (kereta ringan) dan MRT (transportasi massal cepat)," katanya. Kompleks perumahanMenhub mengatakan, banyak pengembang perumahan yang ingin layanan JRC menjangkau kompleks perumahan mereka. Budi yakin jumlah armada JRC mencapai 1.000 unit dalam waktu cepat. Saat peluncuran, sudah ada 100 lebih armada JRC yang melayani penumpang dari 13 perumahan di Bodetabek ke perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta. Perumahan itu di antaranya Summarecon Bekasi, Grand Wisata, dan Lippo Cikarang di Bekasi; Kota Wisata, Legenda Wisata, Grand Citra, Citra Indah Jonggol di Kabupaten Bogor; Zam-Zam Park di Kabupaten Bogor; Pesona Khayangan di Depok; Bumi Serpong Damai dan Bintaro Jaya di Kota Tangerang Selatan; Citra Raya dan Lippo Karawaci di Kabupaten Tangerang. Elly mengajak perusahaan- perusahaan bus bekerja sama menyediakan lebih banyak bus JRC, termasuk yang sudah menjalankan peran menghubungkan perumahan dengan perkantoran dan perbelanjaan di Jakarta. Menurut dia, standar pelayanan angkutan yang selama ini bernama feeder, shuttle, atau bus pariwisata dari perumahan ke Jakarta perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum bekerja sama. Standar pelayanan JRC mengikuti Peraturan Menhub Nomor PM 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.Selasa pagi, Transjakarta kembali meluncurkan dua bus PPD vintage. Dua bus baru itu mengikuti model bus PPD yang diproduksi tahun 80-an dan 90-an.Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, sudah ada dua bus model vintage yang beroperasi di koridor Transjakarta. Ada tambahan 10 unit baru. Dua sudah datang hari ini dan delapan lain menyusul hingga akhir Februari. Hari ini beroperasi normal Transjakarta memastikan bahwa pelayanan angkutan umum saat hari pemilihan kepala daerah tetap berlangsung normal. Transjakarta tetap memberikan pelayanan penuh kepada warga DKI Jakarta. Sebanyak 654 bus beroperasi melayani warga. Budi Kaliwono, Selasa mengatakan, manajemen Transjakarta akan mengawasi dan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan sesuai aturan berlaku. (JOG/MKN/HLN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000