JAKARTA, KOMPAS - Polisi masih menyelidiki kematian Lia (25), Rabu (15/2). Korban ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Jalan Raya Basmol, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, kemarin.
Lia diduga dibunuh karena ada sebilah pisau bergagang kayu yang ditemukan di samping jasadnya. Di pisau itu, terdapat bercak darah.
Kepala Polsek Kembangan Komisaris Bungin Misalayuk mengatakan, kasus ini sedang diselidiki oleh petugas dari Polsek Kembangan dan Polres Metro Jakbar.
"Gambaran pelakunya sudah jelas," kata Bungin.
Kemarin, jenazah Lia sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo,Jakarta Pusat, untuk diotopsi. "Polisi sudah mengambil sampel sidik jari dan darah yang ada di pisau dan tubuh Lia," ucap Bungin.
Kerap bertengkar
Kematian Lia pertama kali diketahui Rendy (12), keponakan korban yang tinggal serumah. Ia pulang sekitar pukul 14.00. Setelah melihat jenazah Lia, Rendy melapor ke warga setempat.
Fahruzi (60), pemilik toko di depan rumah kontrakan dua tingkat yang dihuni Lia, mengaku melihat korban sempat bertengkar dengan seorang pria berinisial KV. KV dekat dengan korban.
"Saya cuma melihat ketika keduanya bertengkar sekitar pukul 08.30. Tetapi tidak tahu kapan KV datang dan pergi," ucap Fahruzi, kemarin sore.
Menurut dia, pertengkaran sudah mulai terdengar saat keduanya masih dikamar. Lia kemudian keluar dan berjalan ke kamar mandi yang jaraknya sekitar tiga meter. "Pertengkaran kemudian berlanjut di luar, dan saya lihat," tambah Fahruzi.
Setelah itu KV yang lengannya bertato, masuk kamar diikuti korban. Fahruzi kembali mendengar keduanya bertengkar.
"Ini bukan yang pertama. Sudah yang kesekian kali saya mendengar dan melihat keduanya bertengkar. Kadang saya mendengar suara barang barang dibanting di sela keributan mereka," ujar Fahruzi.
Bosan mendengar pertengkaran keduanya, Fahruzi kembali masuk tokonya. Tak berapa lama ia tidak mendengar lagi suara gaduh.
Kakak Lia, Herlina Susanti (28) yang juga tinggal serumah dengan Lia, mengatakan, Lia baru pulang sehari sebelum dibunuh. "Tadi malam pacarnya, KV, juga datang kesini. Ia memaksa Lia ikut ke luar kota. Tapi adik saya tak mau," jelas Herlina.
Waktu pertengkaran terjadi, lanjut Herlina, ia dan Rendy tidak ada.
Kawan suami
Nur Sophan (50), paman Lia, menjelaskan, saat kejadian, suami Lia masih di penjara karena tersangkut kasus narkoba. Dua anak mereka dititipkan. Yang pertama dititipkan keluarga suami Lia di Palembang, sedang yang kedua tinggal di Banjarnegara bersama ibu Lia.
Kata sekretaris RT setempat, Mamat (22), sejak suaminya dipenjara, Lia menjalin hubungan dengan KV yang dikenal sebagai preman. KV adalah teman suami Lia.
"Setahu saya, suami Lia dan pacarnya Lia itu sama-sama mengelola lapak parkir liar di kawasan Monas. Makanya pasti suami Lia kenal pria ini," tambah Nur. (WIN)