logo Kompas.id
MetropolitanKali Krukut Meluap, Warga...
Iklan

Kali Krukut Meluap, Warga Kembali Mengungsi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Ratusan keluarga di bantaran Kali Krukut di Jakarta Selatan kembali terdampak luapan, Rabu (1/3). Kawasan terparah di bantaran di Kelurahan Cilandak Timur. Dalam sepekan terakhir, sudah tiga kali luapan Krukut menggenangi permukiman warga bantaran. Sedikitnya 123 keluarga terdampak dan puluhan orang mengungsi.Banjir karena luapan Krukut terjadi di RT 013 RW 001 dan RT 003 dan 009 di RW 003. Air mulai naik pukul 17.00 seusai hujan deras dan angin kencang. Banjir karena hujan lokal dan kiriman dari tingginya air dari hulu. Genangan terjadi lebih dari 1 meter sehingga warga harus mengungsi.Akibat luapan yang tinggi, saat berita disusun, sudah banyak warga RT 003 RW 003 Cilandak Timur mengamankan diri ke kompleks sekolah NIS. Bantaran Krukut di kawasan itu belum tersentuh penataan sungai. Saat ini, Kali Krukut sudah mengalami penyempitan parah akibat okupasi bangunan dan perumahan. Lebar Krukut pada 1980-an sekitar 15 meter dan saat ini tak lebih dari 3 meter. Pihak Kelurahan Cilandak Timur mengevakuasi warga lanjut usia ke tempat lebih tinggi dan menyalurkan logistik ke lokasi pengungsi, di antaranya di Mushala At Taqwa, sekolah NIS, dan Mushala Al-Ma\'muriyah. Genangan dari luapan Kali Krukut dan saluran penghubung ke kali ini juga terjadi di beberapa titik lain. Di Kemang Selatan XII, ketinggian air 50 sentimeter sehingga jalan terputus. Genangan 50 cm juga di Jalan Pondok Labu I Bawah dengan ketinggian 50 cm, juga di Jalan Pejaten Raya, RW 002 Jatipadang dan Pejaten Barat 60 cm akibat meluapnya saluran penghubung Pulo. Setidaknya 100 keluarga terdampak. Di Jakarta Barat, di RT 003 RW 007, Kapuk, Cengkareng, dekat rumah pompa, beberapa ruas tanggul Kali Apuran ke Kali Angke berlubang. Saat hujan deras datang, air kali masuk dari sela tanggul. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Imron telah minta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kondisi serupa terjadi di Kali Cengkareng Drain, Mookervart ruas Kalideres, dan Kali Sekretaris dekat Gili Sampeng, Kebon Jeruk.Adapun banjir seperti yang melanda RT 003 RW 004 Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin (27/2) sore akan sering terjadi. Penyebabnya perubahan iklim hingga kerusakan lingkungan.Sementara jumlah titik rawan banjir di Kota Bekasi bertambah dengan munculnya 38 titik baru berdasarkan pemetaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi yang mengacu banjir pekan lalu. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Dicky Irawan, Rabu, mengatakan, terdapat 87 titik rawan banjir di Kota Bekasi mengacu dari kondisi banjir terakhir. Pekan lalu, sejumlah kawasan yang sebelumnya tidak pernah tergenang turut terendam, di antaranya Harapan Baru 2 dan Duta Kranji yang terkena luapan Kali Cakung. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan seusai rapat koordinasi terkait upaya penataan Sungai Ciliwung dan Sunter mengatakan, penataan difokuskan di Bukit Duri di SMAN 8, Gang Arus Cawang, dan di Cipinang Melayu. Jika pembebasan lahan dituntaskan Maret ini, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane memulai penataan April 2017. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI mendata, masih ada sekitar 800 unit rusun tersebar di Jakarta siap menampung warga yang direlokasi. (ILO/IRE/HLN/WIN/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000