logo Kompas.id
MetropolitanKonsorsium Korea di Nambo
Iklan

Konsorsium Korea di Nambo

Oleh
· 3 menit baca

BOGOR, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyetujui perusahaan konsorsium dari Korea Selatan dan Indonesia sebagai pemenang tender proyek pembangunan dan operator Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Nambo di Kabupaten Bogor senilai Rp 620 miliar.Kepala Balai Pengelolaan Sampah Regional Jawa Barat Edi Bachtiar mengatakan, konsorsium itu akan bekerja sama dengan BUMD Provinsi Jabar, PT Jasa Sarana Jabar. "Gubernur menandatangani persetujuan pemenang tender TPPAS Regional Nambo 22 Februari lalu. Konsorsium ini empat perusahaan dari Korea Selatan, yaitu Emsus, Enbicon, Forcebel, dan Kun Hwa. Partner lokalnya PT Panghegar Energy Indonesia. Konsorsium harus menyertakan juga PT Jasa Sarana Jabar," katanya, Sabtu (4/3). Pada awal April ini diharapkan dimulai pembangunan fisik TPPAS Regional Nambo sehingga bisa beroperasi tahun 2018. Selama dua bulan ini dibentuk badan usaha yang berkewajiban menyetor jaminan pelaksanaan sebanyak 5 persen dari biaya investasi.TPPAS ini berdiri di lahan seluas 55 hektar di Desa Lulut dan Desa Nambo di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, atau 6,7 kilometer dari pintu keluar Tol Jagorawi di Gunung Putri. Ada jalan khusus untuk truk pengangkut sampah. Seluas 30 persen lahan itu akan menjadi ruang terbuka hijau yang mengelilingi areal instalasi TPPAS.Edi memastikan teknologi yang dipakai TPPAS adalah teknologi yang ramah lingkungan. Segala persyaratan hukum dan teknis sudah siap, misalnya izin lokasi, amdal dan izin lingkungan, serta IMB. "Teknologinya ramah lingkungan, tidak ada pencemaran, tidak ada pemulung," katanya.TPPAS Regional Nambo akan mengolah sampah 1.500 ton per hari untuk tahap awal. Lokasi tersedia masih mampu untuk dikembangkan sampai empat kali lipat dari rencana awal. TPPAS ini melayani Kota Bogor dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok. Edi mengatakan, berdasarkan data di tingkat Provinsi Jawa Barat, setiap hari Kota Bogor buang sampah 550 ton dan Kabupaten Bogor 450 ton ke TPA Galuga. Sementara Kota Depok membuang 500 ton sampah per hari ke TPA Cipayung. Di TPPAS Nambo, selain menjadi kompos, sampah juga diproses menjadi sampah kering (refuse derived fuel/RDF). RDF ini menjadi bahan bakar industri menggantikan batubara atau bisa juga dikembangkan menjadi energi listrik.Belum jelasDihubungi pekan lalu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan belum mendapat kepastian. "Kami berharap cepat dibangun dan kami siap hitung biaya pembuangan sampah di Nambo," katanya."Kami sudah berinvestasi bangun jalan khusus ke sana yang tidak mengganggu masyarakat. Nanti ada hitung-hitungan investasi dan biaya pemkab untuk buang sampah ke sana," kata Bupati Bogor Nurhayanti. (RTS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000