logo Kompas.id
MetropolitanDPRD Tunggu Penjelasan Pemprov...
Iklan

DPRD Tunggu Penjelasan Pemprov DKI

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — DPRD DKI Jakarta menunggu jawaban dan penjelasan lengkap dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait trase fase II MRT.Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PKS Triwisaksana mengakui sudah melihat dari dekat hasil kerja profesional PT MRT. "Kami akan membahas fase II dan menunggu respons eksekutif," kata Triwisaksana seusai rapat paripurna penyerahan empat rancangan peraturan daerah oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di DPRD DKI, Rabu (15/3). Menurut Triwisaksana, beberapa pertanyaan yang disampaikan, pertama, jalur KRL dari Jakarta Kota-Kampung Bandan- Tanjung Priok juga melewati Ancol. "Bagaimana dengan irisan moda transportasi yang ada?" katanya.Kedua, jarak dari Kampung Bandan ke Ancol Timur 6,4 kilometer dan pembangunannya membutuhkan investasi Rp 11,7 triliun atau sekitar Rp 1,5 triliun per kilometer. "Jalur elevated atau melayang itu, menurut kami, terlalu mahal," katanya.Ketiga, terkait peruntukan Ancol Timur untuk depo. "Apakah itu menguntungkan PT MRT dan memberi manfaat bagi publik? Bentuknya seperti apa?" kata Triwisaksana.Sumarsono menjelaskan, Pemprov DKI masih menunggu jawaban dari PT KAI terkait lahan di Kampung Bandan. "Kami berharap dalam satu-dua hari ini segera ada jawaban dari PT KAI sehingga kami bisa memberikan jawaban ke DPRD," katanya. Menurut Sumarsono, DPRD tidak keberatan apabila trase fase II diteruskan ke Ancol Timur. "Perlu klarifikasi supaya eksekutif bisa memberikan penjelasan yang masuk akal, termasuk harga. Saya kira masuk akal pertanyaan DPRD dan pemprov sedang berhitung," katanya. Dengan perkembangan saat ini, titik di Kampung Bandan akan dikembangkan sebagai area transit oriented development (TOD), sementara depo MRT tetap di Ancol Timur. KRL anjlok Kereta rel listrik (KRL) Commuterline KA 1479 di lintas Jatinegara-Manggarai anjlok di jalur hilir Km 2+2/3 atau di lengkung rel sekitar 600 meter melewati Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Manggarai. Sepanjang dua tahun terakhir, sudah berulang kali kereta anjlok saat menuju atau meninggalkan Stasiun Manggarai. Kendati kereta yang anjlok dapat teratasi dalam waktu 1 jam 28 menit, dampaknya 31 kereta sempat terganggu.Tak ada korban dalam kejadian ini. Sekitar 1.500 penumpang dievakuasi dengan berjalan kaki sekitar 600 meter kembali ke Stasiun Jatinegara. Sebagian dari mereka diikutkan kereta selanjutnya, sebagian lainnya memilih dengan meneruskan dengan moda transportasi lain.Kereta dari Bekasi itu anjlok pada Rabu pukul 07.43. Anjloknya kereta yang padat penumpang ini terjadi karena dua as kereta paling depan keluar rel. Proses pengangkatan kereta hingga pukul 09.22. Namun, perbaikan rel berlangsung hingga sekitar pukul 12.00.Kejadian ini mengakibatkan satu rel tak berfungsi selama beberapa jam sehingga berdampak pada perjalanan kereta sepanjang siang di jalur itu. Sebanyak 12 kereta batal lintas Bekasi, 12 kereta potong relasi, dan 7 kereta berputar melewati Stasiun Pasar Senen. Keberangkatan dan kedatangan kereta terjadi rata-rata 30 menit.Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta Suprapto mengatakan, faktor penyebab anjloknya kereta dalam penyelidikan PT KAI. Menurut Suprapto, anjloknya KRL KA 1479 merupakan yang pertama pada tahun ini. Jalur rel ke arah Stasiun Manggarai memiliki lalu lintas paling sibuk. Dengan lalu lintas 1.100 kereta di daerah operasional I per hari, 90 persennya atau 990 kereta melewati Stasiun Manggarai. Sementara itu, sebuah ground power unit (GPU) milik PT Gapura Angkasa terbakar di area parkir pesawat Garuda Indonesia jenis A330-300 di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/3) tengah malam. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Peristiwa ini tidak mengganggu jadwal penerbangan pesawat rute Jakarta-Singapura. Pesawat pengganti untuk penerbangan itu sudah berangkat sesuai jadwal pukul 06.10. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar, Rabu, mengatakan, pesawat yang terparkir saat kejadian menjalani perawatan. Garuda menggantinya dengan pesawat cadangan dengan jenis sama agar penerbangan tetap berjalan lancar.(HLN/IRE/PIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000