Kembangkan Metro Kapsul di Tangerang
BALI, KOMPAS — Para pengembang properti di wilayah Tangerang meminati kereta ringan atau LRT Metro Kapsul. Menurut rencana, proyek akan dibangun PP Infrastructure, perusahaan milik negara. Ketua Umum Real Estat Indonesia Soelaeman Soemawinata, di sela-sela nota kesepahaman antara REI dan Kompas Gramedia-Dyandra Promosindo di Anvaya Beach Resort Bali, Sabtu (1/4), mengatakan, REI akan jadi fasilitator empat pengembang besar di Tangerang, yaitu Sinar Mas Land, Summarecon Serpong, Paramount, dan Alam Sutera, untuk mengembangkan LRT Metro Kapsul bersama pemerintah daerah. "REI siap mempertemukan keempatnya di Tangerang dengan PP Infrastructure," kata Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi REI Bally Saputra. Direktur Utama PP Infrastructure Didik Mardiyanto dalam Rakernas REI mengatakan, LRT Metro Kapsul yang dibangun PP menggunakan 95 persen komponen lokal, karya anak bangsa. Biaya satu kapsul LRT di bawah Rp 420 miliar per kilometer. Adapun LRT Jabodetabek (Rp 538 miliar/km), LRT Palembang (Rp 460 miliar/km), LRT Kelapa Gading-Velodrome (Rp 981 miliar/km), dan MRT (Rp 1,6 triliun/ km). Lebar 2,2 meter, panjang 9 meter, kapasitas satu gerbong Metro Kapsul 50 orang. "Kami membangun Metro Kapsul untuk kali pertama di Bandung atas permintaan Wali Kota Ridwan Kamil," kata Didik.Direktur Sinar Mas Land Ignesjz Kemalawarta secara terpisah menyambut baik rencana LRT di Tangerang. "Ini solusi tepat mengurangi polusi dan kemacetan lalu lintas," katanya. Ia berharap LRT Tangerang terhubung stasiun KRL, pusat perbelanjaan, kampus, apartemen, dan perumahan di Tangerang.Adapun Chairman PT Jababeka Tbk SD Darmono mengundang PP Infrastructure membangun LRT yang menghubungkan kawasan Jababeka dengan Lippo Cikarang juga di kawasan Tanjung Lesung, Pandeglang. Sabtu lalu, nota kesepahaman antara REI dan Kompas Gramedia-Dyandra dilakukan Direktur Utama Kompas Gramedia Advertising Rikard Bagun dan Ketua Umum REI Soelaeman S terkait acara Indonesia Future City 2017 Convention & Exhibition di ICE BSD, 14-24 September. Serpong-Kota TangerangSaat ini, Pemerintah Kota Tangerang menjajaki kerja sama pembangunan LRT dengan PT Banten Metro Transit Indonesia untuk mewujudkan pembangunan kereta layang penghubung Kota Tangerang dengan Tangerang Selatan.Rencana itu mengemuka beberapa tahun lalu untuk mengurai kemacetan dua kota berbatasan langsung dengan Jakarta itu. "Bahkan, sekitar 2014, Pemerintah Provinsi Banten pernah membuat prastudi kelayakan. Kami sangat mendukung program ini," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.Rencana itu dibahas lagi setelah kedatangan Kepala Dinas Perhubungan Banten Revri Aroes, Direktur PT Banten Metro Transit Indonesia Thomas, beserta Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Agus Purnomo ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pekan lalu.Menurut Arief, rencana itu sangat sejalan dengan program membenahi kemacetan di Kota Tangerang. Penyelesaiannya harus bersama daerah lain yang berbatasan langsung dengan Kota Tangerang, baik Jakarta, Kabupaten Tangerang, maupun Tangerang Selatan."Kami juga ingin mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi dengan menyediakan transportasi massal yang representatif," kata Arief.Saat ini sedang disiapkan rencana pembangunan trase melalui Jalan Thamrin-Sudirman-Poris Plawad. Arief mengusulkan agar pembangunan trase juga melintasi kawasan Pales Semi, Karawaci, Alam Sutera. Ia juga berharap pembangunan LRT tak elevated (di atas karena membutuhkan biaya konstruksi besar). Kepala Bappeda Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, rencana pembangunan LRT kembali dibahas karena sudah sangat mendesak. "Studi kelayakannya ada, tetapi dulunya monorel, bukan LRT. Saat ini studi kelayakannya direvisi," ujarnya. Sudah ada pihak swasta tertarik berinvestasi. (KSP/PIN)
