logo Kompas.id
MetropolitanDishub Tunggu Polda Hapus...
Iklan

Dishub Tunggu Polda Hapus Ganjil-Genap

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengurai kemacetan di Simpang Pancoran dan Kuningan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menghapuskan aturan ganjil-genap di ruas itu. Namun, keputusan pelaksanaan aturan itu belum dipastikan karena menunggu kesiapan Ditlantas Polda Metro Jaya, khususnya dalam penegakan hukum. Wakil Kepala Dishub DKI Sigit Wijatmoko, Minggu (9/4), mengatakan, akibat pembangunan jalan layang (flyover) Pancoran dan terowongan (underpass) Kuningan, kemacetan di wilayah selatan Jakarta semakin parah. Dalam rapat koordinasi antara Dishub DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jumat (7/4), muncul sejumlah rencana untuk mengurai kemacetan itu. "Sejumlah rencana langsung dikerjakan usai rapat. Namun, untuk diskresi aturan ganjil dan genap, belum pasti kapan dilaksanakan," ujar Sigit.    Terdapat lima rencana untuk mengurai kemacetan tersebut. Untuk mengoptimalkan ruas jalan dari timur ke barat dari lampu merah Pancoran ke Kuningan, kontraktor Nindya Karya diminta segera menyelesaikan pembangunan detour di tanah milik Wisma Dirgantara (dulu MBAU) yang sudah dibebaskan sehingga bisa menambah ruas jalan baru. "Mulai Jumat malam dilakukan penutupan ruas jalan dari timur ke barat, tepatnya dari lampu merah Pancoran sisi depan Wisma Dirgantara pukul 23.00-04.00. Informasi kontraktor, pekerjaan pembangunan detour bisa selesai kurang dari satu minggu," kata Sigit.Pihak Adhi Karya akan membongkar lokasi kerja di depan gedung Bank Bukopin di Pancoran karena pekerjaan di lokasi itu disepakati dimulai setelah pembangunan jalan layang Pancoran selesai sehingga bisa menambah ruas lajur di jalan tersebut. Dishub, kata Sigit, juga akan menambah time periode untuk lampu merah Kuningan dari arah timur pada pagi hari menjadi 180 detik sehingga bisa membantu mengurai kepadatan di simpang Kuningan. Lalu untukpintu keluar tol Pancoran pada pagi hari akan dilakukan sistem buka-tutup dengan prioritas penutupan pintu keluar tol.Bongkar separatorDishub juga akan membongkar separator bus transjakarta di ruas Tegal Parang arah lampu merah Kuningan sehingga bisa digunakan bersama (mixed traffic) bus transjakarta dengan kendaraan lain. Rencana terakhir, kata Sigit, Ditlantas Polda Metro Jaya mengusulkan uji coba penghapusan aturan ganjil-genap di ruas Semanggi ke arah Gatot Subroto untuk memastikan contra flow dari timur ke barat pada pagi hari. Usulannya, uji coba penghapusan ganjil-genap itu dilakukan pukul 07.00-09.00 sehingga kendaraan yang mengarah ke Pancoran dan sekitarnya bisa menggunakan pintu keluar tol Semanggi.Belum jelas kepastian waktu penerapan usulan penghapusan sistem ganjil-genap itu. "Diskresi ini kemarin disarankan Unit PJR Ditlantas dan akan dikaji Kasubdit Gakum Ditlantas untuk peluang dan cara bertindaknya. Belum ada informasi apakah diskresi mulai diberlakukan Senin (10/4)," ujar Sigit.   Yang pasti, penghapusan sistem ganjil-genap di ruas itu merupakan pilihan terakhir untuk memperlancar arus lalu lintas. Adapun ruas jalan lain yang sudah ditetapkan dalam peraturan gubernur sebagai ruas jalan pemberlakuan sistem ganjil-genap, tetap diberlakukan penegakan hukumnya.Imbas pembangunan jalan layang dan terowongan juga jadi keluhan warga Jakarta. Tomo Adhi, warga Ragunan, mengatakan, karena kemacetan di Simpang Kuningan, dia memilih berangkat kerja lebih pagi menuju tempat kerja di Semanggi untuk menghindari macet. Sementara Perwita Sari, warga Kuningan Timur, memilih melewati jalan tikus menuju kantornya di Jalan Gatot Subroto untuk menghindari kepadatan di Simpang Kuningan. Dalam akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, Minggu, sejumlah warga terpantau mengeluhkan kemacetan itu. Seperti Brigita Manohara yang menulis adanya kepadatan lalu lintas pada pukul 17.45 dari Jalan MT Haryono menuju Jalan P Tendean. (HLN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000