logo Kompas.id
MetropolitanDua Perampas Motor Ditembak
Iklan

Dua Perampas Motor Ditembak

Oleh
· 3 menit baca

TANGERANG, KOMPAS — Empat perampas sepeda motor ditangkap tim Reskrim Polsek Cipondoh dan Polrestro Tangerang Kota satu setengah jam setelah beraksi di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kampung Kosong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Selasa (11/4) dini hari. EY (24), J (30), SJ (28), dan AS (25) disergap saat sedang ngopi di sebuah warung di Kelurahan Poris Gaga, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang. "Empat tersangka masih diperiksa intensif," kata Wakil Kepala Polrestro Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan, Selasa siang. Selain menahan empat tersangka, polisi juga menyita sepeda motor Kawasaki Trail KLX hasil curian, telepon seluler, golok, dan dua sepeda motor milik para tersangka. Petugas jaga Polsek Cipondoh menerima laporan dari korban SB pukul 02.30. Polisi langsung memburu para pelaku. Polisi mencurigai sebuah sepeda motor yang terparkir mirip dengan ciri-ciri milik korban, kemudian menangkap keempat tersangka yang sedang berada di sebuah warung. Polisi menembak SJ dan J karena berusaha kabur dan melawan polisi saat ditangkap. Menurut saksi korban, saat melintasi tempat kejadian, korban yang sedang memboncengkan teman perempuannya dipepet dua sepeda motor. Terjadi tarik-menarik antara korban dan pelaku. Tangan korban dibacok sehingga terjatuh dari sepeda motor. Saat itulah sepeda motor korban dirampas. Pengeroyokan di CikarangDi Kabupaten Bekasi, Fendi Setiawan (20), korban pengeroyokan di Desa Cibeber, Cikarang Utara, masih kritis dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Selasa. Fendi mengalami luka bacok parah di pinggang belakang dan kepala setelah dikeroyok pendukung sepak bola di dekat rumahnya, Minggu (9/4) dini hari. Fendi dirujuk ke RSCM. Kondisinya memburuk karena luka di kepala menembus ke otak. Dokter belum bisa mengoperasinya karena sangat berisiko. Fendi belum sadarkan diri dan dibantu pernapasan dengan selang. Ervan Aldrean (18), teman korban, mengungkapkan, saat kejadian, dirinya dan 10 temannya nongkrong di warung di pinggir jalan. Tiba-tiba, dua orang yang berboncengan dengan motor melemparkan botol ke dekat warung. Tak berapa lama, muncul lagi segerombolan orang dengan 15 sepeda motor mengacak-acak warung, tak jauh dari lokasi."Mendengar ribut-ribut di warung itu, kami keluar. Ternyata, orang-orang itu membawa celurit, pedang, dan sabit. Kami lari dan menghindar," ujar Ervan. Saat berlari, korban terjatuh karena bertabrakan dengan temannya. Korban pun didekati kelompok bermotor itu dan dibacok, lalu dibiarkan tergeletak. Ani Yuliani (33), kakak korban, berharap polisi mengungkap tuntas kasus ini. "Semua pelaku harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata Ani, terisak.Kepala Bagian Humas Polres Bekasi Komisaris Kunto Bagus mengatakan, polisi sudah menangkap dua tersangka dan memeriksa 12 orang lainnya. Menurut Kunto, keributan itu dipicu oleh salah paham antara pendukung Persib Bandung dan Persija Jakarta. (PIN/DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000