logo Kompas.id
MetropolitanTeror Verbal Sasar Perempuan
Iklan

Teror Verbal Sasar Perempuan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perempuan Indonesia Anti Kekerasan melaporkan teror verbal yang menyasar perempuan terkait pilkada. Kelompok yang didukung 173 lembaga dan perempuan aktivis ini meminta aparat negara memberi jaminan bahwa pilkada tidak menjadi media menebar kekerasan pada perempuan.Teror verbal tersebut bernada ancaman terhadap kaum perempuan yang mendukung salah satu calon dalam Pilkada DKI Jakarta. Ajakan untuk berbuat kekerasan seksual pada kaum perempuan sudah menyebar melalui Facebook dan Twitter dengan beragam akun. Koordinator Perempuan Indonesia Anti Kekerasan, Ita Fadia Nadya, mengatakan, ujaran-ujaran berisi ancaman ini telah menimbulkan kegelisahan dan keresahan pada sebagian kaum perempuan. Apalagi, ancaman senada pernah beredar sebelum kerusuhan Mei 1998 yang selanjutnya terbukti diikuti terjadinya rangkaian pemerkosaan."Kami sudah menerima banyak laporan dan ketakutan karena ancaman-ancaman ini. Ini mengingatkan kondisi sebelum kerusuhan Mei 1998 yang juga banyak selebaran-selebaran bernada sama," kata Ita saat melaporkan teror verbal itu ke Polda Metro Jaya, Senin (17/4). Laporan ini diproses di Subdirektorat Keamanan Negara Polda Metro Jaya. Sejumlah ujaran dan akun yang mengunggah ancaman tersebut disertakan dalam laporan itu. Setidaknya terdapat lima jenis ujaran dengan nada ancaman yang sama. Soni Anasta dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta mengatakan, laporan tersebut dilakukan karena ujaran-ujaran itu dinilai sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan pelanggaran sejumlah hukum negara, di antaranya Pasal 156 KUHP, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta Surat Edaran Kapolri tanggal 8 Oktober 2015 tentang ujaran kebencian."Ini sudah menjadi teror bagi perempuan secara umum. Kami tidak melaporkan individu, kami laporkan teror yang kami dapatkan dari media sosial," kata Soni.Ita berharap, aparat negara dapat menjamin pilkada berlangsung damai dan memberikan rasa aman kepada warga negara, terutama pada perempuan. Teror verbal yang menyasar perempuan pendukung salah satu calon ini menambah intimidasi yang bermunculan saat Pilkada DKI. Sebelumnya, spanduk provokatif berlatar suku, agama, ras, dan antargolongan terpasang di sejumlah lokasi. (IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000