logo Kompas.id
MetropolitanNasib Baranangsiang Tak Jelas
Iklan

Nasib Baranangsiang Tak Jelas

Oleh
· 3 menit baca

BOGOR, KOMPAS — Terminal Baranangsiang di Kota Bogor hingga kini masih merana. Belum ada kepastian terkait rencana pembangunan terminal itu. Pemerintah Kota Bogor berharap pemerintah pusat segera memutuskan status terminal tersebut agar pembangunan bisa segera berlanjut."Secara internal, kami sudah merapatkan kembali, membahas kondisi terminal itu. Kami pun berkirim surat kepada Menteri Perhubungan, minta bertemu untuk membahas kepastian rencana (pemerintah) pusat atas terminal tersebut. Harapannya, bisa cepat bertemu Pak Menteri sehingga kami bisa cepat tahu pembangunannya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (18/4).Bima menjelaskan, sekitar dua bulan lalu, dirinya bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sebuah acara di Istana Bogor. Pada kesempatan itu, Menhub mengungkapkan kemungkinan pemerintah pusat menyerahkan kembali pembangunan dan pengelolaan terminal itu ke Pemkot Bogor. Namun, ia belum mendapat penjelasan rinci alasan terminal ini akan dikembalikan.Terminal Baranangsiang adalah terminal tipe A yang pembangunan dan pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat. Terkait itu, sebelumnya, Pemkot Bogor juga sudah melakukan serah terima aset terminal dan pegawainya kepada Kementerian Perhubungan.Siap kelolaPemkot Bogor, kata Bima, lebih senang jika pembangunan dan pengelolaan terminal itu sepenuhnya diatur pemkot. Sebab, pemkot yang paham tentang terminal yang dibutuhkan. Apalagi, Pemkot Bogor saat ini dalam proses pembenahan sistem transportasi publik dan lalu lintas."Tentu, kami sangat membutuhkan sebuah terminal yang representatif. Apalagi, posisi Terminal Baranangsiang ada di muka Kota Bogor," ujar Bima.Ia juga memastikan, jika sudah ada kepastian atas status terminal itu, pihaknya tidak akan kesulitan untuk membangunnya. Ini karena Pemkot Bogor sudah memiliki kesepakatan dengan pihak ketiga, yakni PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI), yang memenangkan tender proyek pembangunan terminal itu. Belum pernah diperbaiki Kondisi Terminal Baranangsiang yang dibangun tahun 1974 oleh pemerintahan Presiden Soeharto hingga kini belum tersentuh pembangunan lagi. Terminal yang dulu menjadi terminal terindah di Indonesia karena lokasinya yang strategis dan berpanorama indah Gunung Salak, kini benar-benar terbengkalai dan terpuruk.Saat kita memasuki terminal, kekumuhan makin tampak. Parkir bus tak teratur. Penempatan gerobak pedagang kaki lima, warung, dan kios penjualan tiket berserakan tak tertata. Pedagang kaki lima juga bisa bebas naik turun bus yang masih menunggu waktu pemberangkatan. Apansyah, Sekretaris Komunitas Terminal Baranangsiang (KTB), sangat berharap instansi terkait, juga Presiden RI, memperhatikan kondisi Terminal Baranangsiang yang semakin memprihatinkan. "Tahun 2016, kami sudah tiga kali melakukan pengurukan lubang-lubang aspal terminal dengan batu hasil swadaya atau sedekah anggota komunitas. Tahun ini, kami stop dulu karena mencoba audiensi atau bertemu langsung dengan pihak-pihak terkait," katanya.Pada 3 Maret, KTB berkirim surat kepada DPRD Kota Bogor untuk minta audiensi. KTB diterima Komisi C DPRD pada 4 April. Dalam audiensi itu, kata Apansyah, KTB menyampaikan kondisi terminal yang semakin mengkhawatirkan. Selain makin banyak aspal mengelupas dan jalan berlubang, bangunan fasilitas penunjang pun sudah tidak layak. KTB khawatir, sewaktu-waktu bangunan roboh dan menimpa pengguna jasa terminal. Ia berharap, laporan itu mendapatkan tanggapan positif karena Terminal Baranangsiang adalah fasilitas umum yang menjadi tempat ribuan orang mencari nafkah. Selain itu, terminal ini juga terletak di lokasi strategis di muka Kota Bogor. "Apakah akan terus-terusan kumuh dan memalukan kita semua?" kata Apansyah. (RTS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000