logo Kompas.id
MetropolitanAnggaran Terbatas, Warga Terus...
Iklan

Anggaran Terbatas, Warga Terus Waswas

Oleh
· 3 menit baca

BEKASI, KOMPAS — Sebagian proyek penanggulangan banjir di Kota Bekasi hingga kini belum optimal karena keterbatasan anggaran dan dugaan kerusakan di kawasan hulu. Kondisi ini membuat titik rawan banjir bertambah. Warga setempat pun selalu merasa waswas saat hujan deras mengguyur. Berdasarkan pantauan, Selasa (25/4), terdapat sejumlah lokasi dengan drainase buruk, seperti di Jalan Wibawa Mukti II, Jatiasih; Jalan KH Noer Alie, Kalimalang; Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Haji Basyar, Jatiwaringin. Pekan lalu, ruas-ruas jalan itu tergenang saat hujan mengguyur. "Hari ini untungnya tak hujan. Sekarang, kalau hujan sebentar, pasti jalan (Wibawa Mukti) tergenang karena saluran airnya mampat padahal sebelumnya bukan daerah banjir," ujar Hendri (40), warga Jatiasih. Beberapa daerah yang dilengkapi kolam retensi pun masih rawan banjir, seperti di Pondok Hijau Permai dan Rawalumbu dekat kolam retensi Pengasinan. Banjir juga mengancam Pondok Gede Permai karena peninggian tanggul tak menyeluruh. Di kompleks Dosen IKIP, Jatikramat, warga terus khawatir air bah menerjang. "Kami menunggu pembangunan kolam retensi di sini segera rampung," ujar Romin (62), warga lokal. Titik banjir bertambah Merujuk data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi, titik rawan banjir bertambah dari 49 titik menjadi 87 titik. Sejumlah titik baru berpotensi terkena luapan Kali Cakung, yaitu kompleks Harapan Baru dan Duta Kranji. Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui, penanganan banjir selama tahun 2017 masih difokuskan pada titik rawan banjir lama. Sebab, perencanaan telah disusun sejak tahun lalu. Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan sekitar Rp 300 miliar untuk semua proyek penanggulangan banjir tahun 2017 yang jelas tidak dapat menjangkau tambahan titik rawan banjir baru. Menurut Tri, sejumlah lokasi rawan banjir menjadi prioritas Pemkot Bekasi untuk ditangani tahun ini, seperti di kompleks Pondok Hijau Permai, kompleks Dosen IKIP Jatikramat, dan kompleks Bumi Satria Kencana Bekasi Selatan. Upaya penanggulangan banjir pada umumnya dilakukan melalui perbaikan drainase. "Di Pondok Hijau Permai, kami siapkan Rp 30 miliar untuk menambah kapasitas saluran air di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek," kata Tri. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan, alih fungsi lahan dan dugaan memburuknya kawasan hulu membuat titik rawan banjir di Kota Bekasi bertambah. Dicky berharap pemerintah pusat turut membantu penanggulangan banjir di kotanya. (ILO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000