logo Kompas.id
MetropolitanPengguna KRL dari...
Iklan

Pengguna KRL dari Rangkasbitung Capai 10.000 Penumpang

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pengoperasian kereta rel listrik Commuterline hingga ke Stasiun Rangkasbitung per 1 April mendorong peningkatan jumlah penumpang. Sebagian penumpang merupakan pekerja di Jakarta yang bermukim di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.Vice President Corporate Communications PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa, Selasa (2/5), mengatakan, rata-rata 10.000 penumpang dari Rangkasbitung ke arah Jakarta tiap hari. Dari catatan Kompas, saat KA lokal masih beroperasi, rata-rata 7.000-9.000 penumpang per hari berangkat dari Stasiun Rangkasbitung. Sekitar 80 persen di antaranya bertujuan ke Jakarta dan 20 persen ke arah Merak. "Ada beberapa karakter penambahan jumlah penumpang. Salah satunya adalah pengguna KA lokal dari Merak yang sekarang harus memakai KRL untuk sampai ke Jakarta. Ada lagi pekerja di Jakarta yang semula menyewa kamar kos di Jakarta, sekarang memilih ulang alik saban hari," kata Eva. Pengoperasian KA lokal yang ditarik lokomotif ini digantikan semuanya dengan kereta rel listrik (KRL) mulai 1 April. Dengan penggantian ini, semua perjalanan KA dari Stasiun Rangkasbitung ke Jakarta dilayani dengan KRL. Adapun KA lokal melayani penumpang dari Rangkasbitung hingga Stasiun Merak.Sebelumnya, rute KRL dari Stasiun Tanah Abang hanya sampai Stasiun Maja di Kabupaten Lebak. Dengan perpanjangan rute ini, KRL di jalur ini menghubungkan Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak. Sabtu pekan lalu, KRL yang tiba di Rangkasbitung masih padat penumpang. Penumpang yang akan keluar stasiun harus berjubel untuk keluar gerbang elektronik di Rangkasbitung. Selain itu, penumpang yang akan menggunakan KRL juga terlihat mengantre di loket tiket. Perjalanan KRL dari Rangkasbitung sekitar 1 jam sekali. Salah satunya karena rel yang digunakan masih rel tunggal sehingga KA dari dua arah harus bergantian lewat. Mudah jangkau JakartaNana, warga Rangkasbitung, merasa terbantu dengan beroperasinya KRL hingga Rangkasbitung. "Sekarang, saya mudah ke mana saja karena tidak harus berganti-ganti tiket kereta," ujar Nana yang akan mengunjungi kerabat di Bojonggede, Bogor. Ia berharap jumlah perjalanan KRL ditambah. Apalagi, jumlah penumpang dari stasiun ini tergolong tinggi.Asep, warga Rangkasbitung, berpendapat, perjalanan dari Tanah Abang ke Rangkasbitung yang memakan waktu 2 jam tergolong lama untuk kereta komuter. "Apalagi, kalau enggak kebagian tempat duduk. Bisa berdiri dari Tanah Abang sampai Rangkasbitung," ucapnya.Selain itu, tarif KRL dari Tanah Abang ke Rangkasbitung sebesar Rp 8.000 lebih mahal ketimbang saat KA lokal masih beroperasi, yakni Rp 5.000. (ART)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000