logo Kompas.id
MetropolitanRazia Preman Jaring Perjudian
Iklan

Razia Preman Jaring Perjudian

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pasukan gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya, kepolisian resor, dan kepolisian sektor melakukan razia preman di lokasi rawan premanisme di Ibu Kota, Rabu (3/5) siang. Sasaran razia antara lain kawasan Glodok, Kalijodo, dan Tanjung Priok. Sejumlah orang ditangkap dan dimintai keterangan.Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan ada operasi preman yang digelar kemarin. Kegiatan itu digelar karena banyak laporan soal premanisme yang meresahkan warga di beberapa tempat."Polisi menginginkan masyarakat tenang sehingga kami melakukan operasi preman. Sasaran operasi, seperti pungutan liar, parkir liar, ancaman, pemaksaan, dan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," katanya.Menurut Argo, operasi preman merupakan inisiatif kepolisian dan ada anggaran untuk melakukan operasi tersebut. Para kepala polres yang menentukan sasaran operasi karena mereka lebih kenal wilayahnya."Kalau terbukti melanggar pidana, akan diproses. Kalau tidak, akan dibina dan diberi imbauan," ujarnya.Argo menambahkan, hasil operasi preman di kawasan Tanjung Priok berhasil mengamankan sejumlah orang. Sebanyak 14 orang tertangkap saat berjudi di empat lokasi terpisah di Tanjung Priok dan empat orang lainnya tak memiliki surat identitas diri.Pasukan gabungan yang dipimpin Kepala Subdit 6 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Yuldi Yusman dan Kepala Polsek Tanjung Priok Komisaris France Siregar itu menemukan barang bukti perjudian, yaitu uang total Rp 367.000, kartu remi, kartu domino, dan koin.Secara terpisah, Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto di Polda Metro Jaya, kemarin, mengatakan, seorang tersangka penusukan dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) telah ditangkap. Polisi mengejar dua tersangka lainnya yang membantu tersangka utama yang sudah ditangkap.Dua anggota Paspampres, yakni Pratu Pasaribu dan Prada Fatah Kudus, mengalami luka tusuk. Keduanya dikeroyok di Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, Senin (24/4) malam. "Identitas tersangka sudah diketahui. Mereka bersaudara. Keduanya adalah keponakan dari tersangka utama penusukan," kata Suyudi.Menurut Suyudi, korban dan tersangka cekcok karena tidak terima setelah ditegur akibat menggeber-geber gas. Pelaku kemungkinan terdesak, kemudian menusuk korban. Pengamanan demoMengenai pengamanan aksi di gedung Mahkamah Agung, Jumat (5/5), terkait dengan vonis terhadap terdakwa penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, Polda Metro Jaya dibantu TNI menyiapkan 15.000 personel pengamanan. Argo mengatakan bahwa massa peserta aksi sekitar 5.000-10.000 orang. Menurut dia, pengadilan sudah punya prosedur menjatuhkan vonis. Peserta aksi diharapkan tertib dan tidak melakukan kegiatan melawan hukum. "Pengadilan tak bisa diintervensi karena punya norma dan aturan. Siapa pun tak bisa intervensi," katanya. (WAD/WIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000