Jakarta, Kompas
Jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) mulai menembus angka 1 juta per hari di hari kerja. Pertumbuhan jumlah penumpang terus digenjot untuk mencapai target pengangkutan 1,2 juta penumpang per hari di tahun 2019.
Dalam keterangan pers, Selasa (9/5), PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyebutkan, jumlah penumpang pada Senin (8/5) mencapai 1.014.631 pengguna. Angka ini tidak jauh berbeda dengan tanggal 5 Mei 2017 yang tercatat 1.014.696 pengguna. Jumlah penumpang pada tanggal 5 Mei menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah beroperasinya KRL di Indonesia.
Peningkatan jumlah penumpang KRL ini seiring dengan pemberlakuan jadwal baru mulai 1 April 2017. Selain menambah 12 perjalanan kereta, mulai 1 April KRL juga melayani hingga Stasiun Rangkasbitung.
Bila dirata-rata, jumlah penumpang KRL saat ini berkisar 950.000 pengguna per hari.
"Jumlah 1 juta pengguna ini adalah cerminan kepercayaan dan apresiasi masyarakat Jabodetabek pada PT KCJ yang senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan dan kapasitas angkut KRL. Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jabodetabek dan para pemangku kepentingan atas dukungannya terhadap transportasi publik, khususnya KRL" ungkap Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila.
Untuk menambah kapasitas angkut, sejak awal 2016, KCJ mulai menjalankan program perpanjangan rangkaian menjadi 12 kereta (SF12) per rangkaian. Saat ini, selain SF12, KCJ juga menjalankan KRL dengan 8 kereta dan 10 kereta per rangkaian. Hingga kini, PT KCJ telah mengoperasikan 18 rangkaian SF 12 dan 31 SF 10.
"Meski banyak yang telah dilakukan, dan mencatat rekor satu juta pengguna dalam satu hari, KCJ tidak akan berhenti meningkatkan pelayanan bagi pengguna. Kami masih terus berupaya untuk mencapai sasaran utama yaitu melayani 1,2 juta pengguna KRL pada tahun 2019 mendatang," jelas Fadhil. (ART)