Ribuan Personel Polri-TNI Mengamankan Sidang Vonis Basuki

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah 14.000 personel pasukan gabungan dari Polri dan TNI akan diturunkan untuk menjaga pembacaan vonis dalam sidang penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (9/5).Jumlah pasukan pengamanan yang diterjunkan tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah personel pengamanan pada sidang sebelumnya yang hanya 4.000-an personel.Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin, mengatakan, pasukan gabungan dalam jumlah besar tersebut diterjunkan untuk mengantisipasi kehadiran massa pro ataupun kontra yang jumlahnya diperkirakan 7.000 orang.Argo mengatakan, tidak ada pengamanan khusus terkait dengan digelarnya sidang terakhir dugaan penodaan agama yang digelar di kompleks Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan, itu."Polisi melakukan penyekatan antara massa pro Basuki dan massa kontra Basuki. Lokasi orasi kedua kelompok tersebut dipisahkan agar tidak terjadi benturan dan kedua kelompok tidak saling mendengar orasi," ujar Argo.Mengenai penutupan jalan, hanya ruas Jalan RM Harsono di depan lokasi sidang yang ditutup. Argo menambahkan, personel cadangan juga disiapkan dan siap dipanggil apabila diperlukan.Seiring dengan penutupan ruas jalan itu, pelayanan bus transjakarta Koridor 6 Dukuh Atas-Ragunan juga diperpendek.Humas PT Transportasi Jakarta, Wibowo, mengatakan, bus akan melayani Dukuh Atas-SMK 57. Dua halte tidak difungsikan sementara, yakni Halte Deptan dan Halte Ragunan.Beri dukunganSehari menjelang putusan pengadilan atas kasus penodaan agama terhadap Basuki, dukungan warga terus mengalir.Hingga kemarin, ribuan warga masih membanjiri Balai Kota DKI Jakarta untuk menyampaikan dukungan kepada Basuki.Warga yang datang tidak hanya dari sekitar DKI Jakarta, tetapi juga dari luar Jakarta, seperti Manado dan Manokwari."Kami ke sini untuk memberikan dukungan bagi Pak Basuki menjelang keputusan pengadilan, Selasa. Beliau teladan baik seorang pemimpin. Kami belajar nilai-nilai kejujuran dan disiplin. Itu tantangan besar pada saat Indonesia menghadapi korupsi," ujar Sherly Parinussa, dari Manokwari, Papua Barat.Menurut Bambang Irawan, petugas pengamanan balai kota, warga sudah datang sejak pukul 06.00. Selain memberikan dukungan, warga juga berfoto bersama. "Tadi pagi, 1.000-an warga sudah datang dan berfoto. Sore ini balai kota kembali dipenuhi warga," ujar Bambang, kemarin. (HLN/WAD/ART)