logo Kompas.id
Metropolitan20 Tahun Bergelut dengan...
Iklan

20 Tahun Bergelut dengan Banjir

Oleh
· 3 menit baca

Kawasan Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, selalu jadi sorotan publik hampir setiap tahun karena banjir yang menggenangi hingga setinggi lebih dari 2 meter. Pada Minggu (7/5) hingga Selasa kemarin, kawasan perumahan ini kembali tergenang."Air mulai masuk sejak Minggu siang dan terus naik. Lantai satu rumah saya habis terendam air," kata Sumarno (67), warga Jalan Cirebon, RW 007, perumahan ini, Selasa.Sumarno yang masih berduka karena istrinya meninggal dunia pekan lalu akhirnya mengungsi di GOR Total Persada sebab rumahnya terendam air hingga 2,5 meter. "Sebenarnya saya dan warga di sini sudah capek menghadapi banjir. Sampai kapan kami harus bergelut dengan banjir," katanya.Keluhan lelah juga dikatakan Ahmad (54), warga RW 008, perumahan itu. "Capek banget kalau mengungsi. Dari semalam sampai siang ini enggak bisa tidur. Beberapa kali mau berbaring, ternyata enggak bisa tidur. Enggak nafsu makan," kata Ahmad di ruangan GOR.Eka (27), ibu rumah tangga, mengatakan, meski sudah lelah menghadapi banjir, warga terus bertahan tinggal di tempat ini."Kata orangtua dulu, tinggal di tempat yang sering banjir mendapat berkah. Jangan salah, warga di sini punya rumah juga di tempat lain, tetapi tetap saja kami tinggal di sini, rumah lainnya dikontrakkan," ujar Eka, warga Jalan Cirebon, RW 007, saat perjalanan dengan perahu karet menuju rumahnya yang terendam banjir.Sejak perumahan ini berdiri, sekitar 1983, kata Sumarno, tidak pernah terjadi banjir. Banjir baru terjadi tahun 1997/1998. Selanjutnya, secara periodik, banjir terjadi tahun 2002, 2007, dan 2012. Sejak 2013, banjir terus terjadi tiap tahun. "Tahun 2013 yang paling parah. Banjir terjadi empat kali dalam sebulan. Banjir baru selesai, eh, banjir datang lagi dan datang lagi. Capek banget," ujar Sumarno."Tahun 2016 dua kali banjir, Maret dan November. Eh, ini banjir lagi," kata Eka.Lurah Gembor Sobri mengatakan, belakangan ini, setelah mulai normalisasi dan penambahan pompa air, genangan banjir yang biasanya hingga dua minggu, kini 3-4 hari saja. "Banjir terakhir, sekitar November, air merendam rumah warga selama tiga hari. Banjir kali ini, yang terjadi sejak Minggu, saat ini sudah mulai surut," katanya.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat, sebanyak 3.992 orang dari RW 007, RW 008, dan RW 010 rumahnya terendam banjir. Sobri mengatakan, Total Persada selalu banjir karena perumahan itu terletak di bawah kali. Tanggul yang ada selama ini tidak dapat menghalangi luapan air kali itu.Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, kondisi banjir saat ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan dampak dari sedimentasi serta penyempitan di Kali Cirarab dan Kali Ledug. "Kami akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane untuk melanjutkan normalisasi Kali Cirarab, dari Jembatan Cadas sampai Sarakan," ujar Arief.Menurut Sobri, Pemerintah Kota Tangerang pernah menawarkan alternatif agar warga perumahan ini direlokasi. Namun, warga keberatan dengan rencana itu dengan alasan sudah terbiasa dan rasa persaudaraan sesama warga sangat kental.(pingkan elita dundu)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000