Akhir Riwayat Begal Remaja Bersenpi
Sudah bukan berita baru membaca pencuri sepeda motor yang makin belia umurnya. Namun, makin ngeri ketika menyadari remaja ini sedemikian nekat menyandang senjata api dan memuntahkan peluru kepada setiap penghadang aksinya, termasuk polisi. Makin miris ketika melihat remaja yang semestinya jadi tumpuan penerus bangsa berakhir hidupnya pada usia begitu muda menyandang gelar penjahat.Inilah kisah Sopyan (17) yang bersama rekannya tepergok mencuri sepeda motor di Jakarta Utara, Rabu (10/5) malam. Sopyan, yang sesuai dengan identitasnya adalah warga Desa Negeri Agung, Lampung Timur, Lampung, tewas dengan tertembus peluru. "Pelaku berada di atas rumah warga menembaki petugas polisi dan warga yang saat itu ikut mengejar," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Nasriadi, Kamis (11/5).Kepala Kepolisian Sektor Koja Polrestro Jakarta Utara Komisaris Supriyanto menambahkan, awalnya Sopyan bersama rekannya mengambil sepeda motor milik Hendra Suhendra (40) di tempat parkir kafe di Kelurahan Rawa Badak Utara, Jakarta Utara. Keduanya kabur seusai dipergoki warga hingga terdesak di sebuah jalan buntu.Pelaku lantas menjatuhkan sepeda motor dan menembak warga. "Warga bernama Setiawan luka tembak di paha sebelah kiri dan petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Polsek Koja, Pardiwiyanto, luka tembak di dada kiri," ujar Supriyanto.Rekan Sopyan berhasil kabur, sedangkan Sopyan lari ke arah Kelurahan Tugu Utara. Akhirnya ia bertahan di atap sebuah rumah di Jalan Mawar VIII sambil terus melepaskan tembakan. Kesaksian penghuni rumah, Simon (40), Sopyan dengan berani berdiri menantang polisi. Kemudian tembakan polisi mengenai punggung pelaku. Ia tersungkur dan baku tembak selama dua jam pun berakhir.Bekas ceceran darah, lubang-lubang bekas tembakan di plafon, juga genteng dan asbes yang hancur menandai akhir hidup Sopyan. Remaja yang tersesat dan mati muda untuk sesuatu yang tak berarti. (JOG)
