logo Kompas.id
MetropolitanPenataan Pasar Ikan Bertahap
Iklan

Penataan Pasar Ikan Bertahap

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan penataan kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai kawasan cagar budaya dilakukan bertahap. Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta memulai dengan penataan Museum Bahari.Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Jumat (19/5), menjelaskan, pengerjaan penataan Pasar Ikan akan dilakukan mulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun depan.Kontraktor yang mengerjakan penataan kawasan Pasar Ikan, menurut Saefullah, sudah menandatangani kontrak dengan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta.Pengerjaan pertama akan dilakukan pada Museum Bahari. "Museumnya dibangun, dikembalikan seperti bentuk semula, menjadi seperti dulu," katanya.Di area museum juga akan disediakan kafe, area kuliner, serta penjualan ikan hias di akuarium.Kepala DKPKP Darjamuni menerangkan, pihaknya bertanggung jawab atas penataan kembali gedung tempat pelelangan ikan."Untuk penataan, gedung diminta direhab. Bahan bangunannya harus disamakan dengan gedung lama karena akan dijadikan sebagai cagar budaya, tetapi tidak sebagai tempat pelelangan ikan," ucapnya.Setelah rehabilitasi selesai, bekas tempat pelelangan ikan ini akan difungsikan sebagai museum. Akan ada panel-panel untuk memasang foto tentang pasar ikan. Ada pula toko su-venir tentang pasar ikan serta kafetaria.Saefullah menambahkan, anggaran dari APBD DKI yang dialokasikan melalui DKPKP untuk penataan tahun ini sebesar Rp 24 miliar.Adapun untuk penataan pasar heksagonal akan dikerjakan oleh PD Pasar Jaya. Menurut Saefullah, penataan pasar heksagonal tersebut menggunakan anggaran PD Pasar Jaya.PD Pasar Jaya akan membangun pasar di lokasi itu. Pasar akan menjual kebutuhan nelayan. "Bisa jual jaring, jual pancing, mungkin juga desain perahu segala macam di situ, dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara umum," kata Saefullah.Jalin komunikasiSecara terpisah, Asisten Sekretaris Daerah Provinsi DKI Bidang Pembangunan Gamal Sinurat menjelaskan, untuk penataan memang tidak mungkin dilakukan menyeluruh tahun ini. Ada kawasan yang berupa puing- puing, yang saat ini masih dihuni warga."Wali Kota Jakarta Utara masih melakukan komunikasi dan pendekatan kepada warga tersebut. Mereka harus pindah ke rumah susun," ujar Gamal.Begitu warga pindah, lahan akan langsung dikerjakan.Bagian depan Museum Bahari, yang saat ini banyak tenda, akan dibuat sebagai plaza terbuka untuk orang berinteraksi. Plaza tersebut merupakan pelengkap museum.Selain itu, juga ada bangunan untuk kegiatan-kegiatan semacam pasar modern yang tanahnya dikelola PD Pasar Jaya.Penataan kawasan Pasar Ikan ini dikerjakan bersama-sama oleh sejumlah dinas dan BUMD, di antaranya Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas UMKM, DKPKP, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kehutanan, Dinas Sumber Daya Air, dan PD Pasar Jaya.Sediakan rusunSaefullah menambahkan, ia juga meminta warga yang masih tinggal di atas puing-puing untuk tidak memaksakan diri menetap. Lebih baik mereka segera berpindah ke rumah susun (rusun)."Jangan memaksakan diri di situ. Pagar tidak rapat, kena angin, anak-anak jadi tidak sehat. Kalau di rusun, sekolah terjamin," ujarnya.Saefullah mengatakan, saat ini DKI memiliki stok unit rusun. Ia juga sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara untuk mengecek penduduk yang tidak punya rumah."Mumpung DKI lagi punya rusun, ya, ajak sekarang masuk ke rusun," ujar Saefullah.Unit rusun yang sudah siap antara lain di Rawa Bebek yang selesai dibangun tahun ini. Warga Pasar Ikan mendapat prioritas untuk pindah ke rusun tersebut.Dengan tinggal di rusun, lanjut Saefullah, warga akan mendapatkan fasilitas yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, seperti fasilitas kesehatan, bus transjakarta gratis, dan Kartu Jakarta Pintar untuk anak sekolah."Masyarakat harus mengerti bahwa langkah penataan tersebut merupakan upaya untuk membangkitkan Kota Tua sebagai destinasi wisata di DKI," kata Saefullah.Kawasan wisataNantinya, kawasan Pasar Ikan, termasuk Museum Bahari, akan menjadi bagian dari destinasi wisata kawasan Kota Tua.Menurut rencana, pengunjung atau warga dari Kota Tua bisa menyeberang hingga Pasar Ikan, Museum Bahari, Kampung Akuarium, dan tembus ke Masjid Luar Batang untuk wisata religi.Dalam konsep penataan yang dibuat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang DKI Jakarta, di ujung utara kawasan akan diperuntukkan bagi penghijauan. "Saat ini turap sudah selesai. Nanti bisa dibuat untuk ruang publik atau parkir," ujar Saefullah. (HLN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000