logo Kompas.id
MetropolitanPasangan Muda Terlibat Buang...
Iklan

Pasangan Muda Terlibat Buang Bayi

Oleh
· 2 menit baca

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Lima bulan terakhir, Kepolisian Tangerang Selatan menangani tiga kasus pembuangan dan penelantaran bayi oleh pasangan belum menikah. Di Jakarta Utara, Selasa (30/5), Kepolisian Sektor Cilincing menahan R (23) terkait aborsi.Di Tangsel, polisi menangkap serta menikahkan Y (21) dan A (20) di masjid di Polsek Serpong, Senin lalu. Sebelumnya, mereka ketahuan berpura-pura menemukan dan menitipkan bayi di RS Buah Hati, Ciputat, 9 Mei lalu. "Pernikahan itu agar mereka bertanggung jawab secara hukum," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangsel Ajun Komisaris Ahmad Alexander Yuriko, di Tangsel, Selasa (30/5).Orangtua kedua belah pihak telah mengajukan penangguhan penahanan Y dan A yang telah berstatus sebagai tersangka. Penangguhan penahanan akan dipertimbangkan penyidik dengan memperhatikan semua faktor, termasuk psikologis dan terutama kesejahteraan bayi.Menurut Alexander, pada dua kasus sebelumnya, kondisi bayi meninggal. Kasus pembuangan bayi di Regency Melati Mas, awal Maret lalu, dilakukan ibu bayi, BMB (22). Ia melahirkan bayi di kamar mandi rumah majikannya, lalu membunuh dan membuang bayi itu di tempat sampah.Kasus lain, janin lima bulan ditemukan meninggal terbungkus kain di tempat sampah di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kamis lalu. Pelakunya, ayah dan ibu bayi, SP (18) dan RK (20), ditangkap polisi dan jadi tersangka. Pasangan tidak menikah itu melakukan aborsi dengan meminum obat.Berusia mudaMenurut Alexander, para pelaku pembuangan bayi memiliki latar belakang serupa. Mereka berhubungan di luar ikatan pernikahan. Mereka juga masih berusia muda.Para tersangka dijerat pasal penelantaran anak pada Pasal 76 Huruf C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.Secara terpisah, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Rita Pranawati, mengatakan, rata-rata kasus pembuangan bayi terjadi karena ibu dan ayah si bayi tidak siap jadi orangtua. Mereka rata-rata tanpa edukasi memadai soal kesehatan reproduksi sehingga tidak memahami konsekuensi hubungan seksual."Baik sekolah maupun orangtua seharusnya memberi edukasi kesehatan reproduksi sejak dini. Sayangnya, banyak orangtua masih menganggap seksualitas sesuatu yang tabu," kata Rita Pranawati. (UTI/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000