logo Kompas.id
MetropolitanBahan Pokok di Tengah...
Iklan

Bahan Pokok di Tengah Mobilitas Para Pekerja

Oleh
· 4 menit baca

Kaum pekerja Ibu Kota bisa jadi merasa diuntungkan dengan penjualan kebutuhan di halte-halte transjakarta. Di tengah mobilitas kerja, ketersediaan bahan pokok di perjalanan pulang relatif meringankan beban dan keuangan.Ana Wibowo (42), ibu tiga anak dari Tangerang, bekerja sekitar 7 jam di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5) sore. Ia lelah dan ingin segera beristirahat di rumah sembari menunggu buka puasa.Seperti biasa, ia menggunakan bus transjakarta dari kantornya dan transit di Halte Slipi Petamburan sebelum menuju Tangerang. Saat transit, ia melihat kios bahan pokok Sembako on Shelter (SOS) menjual gula, beras, minyak goreng, dan tepung terigu.Segera saja Ana berhenti dan membeli 3 kilogram gula sekaligus. Harganya Rp 12.500 per kg. "Di toko-toko sudah Rp 16.000 per kg, bahkan ada yang lebih," katanya setelah membayar secara tunai.Bagi Ana, penjualan bahan pokok di halte transjakarta sangat membantu. Tidak saja karena lebih murah, tetapi berlokasi di halte yang ia lalui setiap hari. Ia tak perlu mengeluarkan waktu dan tenaga lebih untuk berbelanja.Ratih Sulistyorini (51) pun merasa amat diringankan. "Ini sangat menolong sekaligus jalan bisa belanja. Tadinya saya memang mau ke pasar setelah sampai rumah. Beras habis. Di sini ada, jadi enggak perlu lagi," katanya.Ratih membeli dua kemasan sekaligus seharga Rp 45.000 per kemasan 5 kg. Biasanya, dengan jenis dan merek yang sama, harganya Rp 55.000 hingga Rp 59.000 per kemasan.Hal yang sama dialami Endang (46), warga Jakarta Timur, yang merasa sangat diuntungkan dengan adanya kios SOS di halte transjakarta Cawang-UKI. Tidak hanya karena lebih murah, tetapi karena berlokasi di jalur yang ia lalui setiap hari.Berbeda dengan Halte Slipi- Petamburan, pembelian di kios SOS di halte transjakarta Cawang-UKI harus menggunakan kartu dari Bank DKI atau Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kebetulan Endang mempunyai KJP.TerobosanPenjualan bahan pokok di halte-halte transjakarta itu terobosan PT Transjakarta dan PD Pasar Jaya selama bulan puasa tahun 2017. Program yang baru pertama kali digelar itu bertujuan menyasar semua warga pengguna angkutan massal itu.Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, kios kebutuhan pokok sudah dibuka di 24 halte bus transjakarta. Menurut rencana, kios akan dibuka di 50 halte bus transjakarta hingga akhir bulan Ramadhan.Tujuannya, membantu pemerintah menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran yang kerap meningkat menjelang Lebaran. Selain itu, juga untuk menarik lebih banyak penumpang agar menggunakan bus transjakarta. Sebenarnya harga bahan pokok yang dijual di sana bukan harga murah, tetapi harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.Empat komoditas yang dijual di kios-kios SOS tersebut ialah tepung terigu, gula, minyak goreng, dan beras. Semua komoditas dipasok PD Pasar Jaya. Harganya relatif lebih murah karena dijual dengan HET pemerintah, yaitu tepung terigu Rp 8.500 per kg, gula Rp 12.500 per kg, minyak goreng Rp 11.000 per liter, dan beras Rp 45.000 per kemasan berisi 5 kg.Rela beri talanganSecara resmi, penjualan SOS hanya dilayani nontunai melalui rekening dari Bank DKI ataupun KJP. Namun, banyak peminat tidak bisa beli karena tak mempunyai alat pembayaran.Guna mengatasinya, penjaga kios SOS di halte transjakarta Slipi Petamburan, Mada (21), rela menalangi dengan kartu Jakcard miliknya. Ia menerima uang tunai dari pembeli menggunakan kartunya untuk melayani pembelian."Saya sudah top up dua kali untuk menalangi, kemarin top up Rp 300.000. Hari ini sudah Rp 200.000," katanya.Sempat sepi peminat karena pengguna transjakarta kesulitan membayar, jumlah pembeli di halte transjakarta Slipi-Petamburan langsung meningkat saat sudah bisa dibayar secara tunai.Tak semua pengguna bus transjakarta merasa diuntungkan dengan gerakan SOS itu. Ada yang merasa hal itu tidak cocok dijual di halte, yang dikhawatirkan akan marak di halte-halte lain. "Saya bertanya-tanya, apa boleh di halte berjualan sembako seperti itu," ujar Mega (29), di Halte Pasar Pulogadung, Jaktim.Sebagai upaya memberi kemudahan, khususnya terkait dengan stabilisasi harga dan akses bahan pokok, berbagai inisiatif perlu dicoba. Yang penting, berdampak baik dalam jangka panjang. (IRE/UTI/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000