Demi Uang Lebaran, Ayah Dua Anak Nekat Membobol Mesin ATM
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Gara-gara ingin menyenangkan istri dan anak-anak saat merayakan Lebaran, NF (33) nekat membobol ATM Link Imbara (ATM bersama) di sebuah toko swalayan di Jalan Karet Raya, Kelurahan Cibodas Sari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (3/6). Akan tetapi, aksi yang dilakukan buruh pabrik di Jatiuwung seorang diri saat toko sudah tutup itu gagal karena alarm pada mesin ATM berbunyi saat tersangka membongkar mesin tersebut. Aksinya ketahuan sehingga tersangka langsung ditangkap warga dan polisi.
Tersangka gagal memberikan uang kepada istri dan anak-anaknya untuk merayakan Lebaran. Ia juga harus mendekam dalam penjara Polsek Jatiuwung untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.
”Kasus ini masih dalam penyelidikan. Tersangka masih terus dimintai keterangan,” kata Kepala Polrestro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan kepada wartawan di Kota Tangerang, Senin (5/6).
Kepada polisi, tersangka mengaku dirinya melakukan aksi itu seorang diri. ”Tersangka mengaku kalau ia melakukan kejahatan itu karena terdesak memenuhi kebutuhan ekonomi saat Lebaran,” kata Harry.
Berdasarkan pengakuannya, lanjut Harry, awalnya tersangka mengintai tempat yang menjadi sasaran. Saat itu, toko sudah tutup dan suasana kawasan sekitarnya sepi. Setelah merasa aman, tersangka menuju rumah kosong, samping kiri toko itu. Selanjutnya ia memanjat atap, membongkar genting, dan menjebol internit swalayan tersebut.
Sebelum melakukan aksinya, ia merusak kamera pemantau (CCTV) dan secara leluasa ia beraksi dalam toko itu. Tersangka membongkar laci kasir. Namun, karena dalam laci kasir tidak ada uangnya, tersangka menuju mesin ATM dan berencana membobol uang yang ada di dalamnya. Ia sempat mengambil minuman kemasan sebelum merusak mesin ATM. Selanjutnya ia merusak mesin ATM dengan alat yang dipegangnya. Saat itu alarm mesin ATM berbunyi. Ia panik. Bunyi alarm menjadi perhatian warga sekitar. Mereka mendekati asal suara.
Mendengar suara warga yang seolah mengepung toko itu membuat tersangka makin panik. Ia meninggalkan tas berisi sejumlah peralatan merampok, di antaranya linggis, palu, obeng, tespen, cutter, kunci pas, dan jas hujan untuk menutup wajahnya agar tidak dikenali warga saat beraksi. Kemudian tersangka berjalan menuju jalan semula saat ia datang. Begitu lolos keluar dari toko, warga langsung menangkapnya.
Jika dilihat dari cara kerjanya, aksi tersangka terbilang rapi, karena sebelum beraksi tersangka memutus kabel CCTV. Tersangka juga menutupi dirinya dengan jas hujan agar identitasnya tidak diketahui. Selain itu, tersangka telah mempersiapkan sejumlah peralatan untuk melakukan aksinya.
Kepala Polsek Jatiuwung Komisaris Agung Budi Leksono menjelaskan, jika dilihat dari cara kerjanya, aksi tersangka terbilang rapi, karena sebelum beraksi tersangka memutus kabel CCTV. Ia juga menutupi dirinya dengan jas hujan agar identitasnya tidak diketahui. Selain itu, tersangka telah mempersiapkan sejumlah peralatan untuk melakukan aksinya.
”Tersangka mengaku baru pertama kali melakukan aksinya. Akan tetapi, jika dilihat dari persiapan yang dilakukan dan cara kerjanya, tersangka kemungkinan sudah sering melakukan aksinya. Ini yang masih kami dalami,” ujar Agung.
Sementara tersangka mengaku, aksi yang dilakukannya baru pertama kali. Alasannya, ia melakukan aksi itu karena terdesak untuk memenuhi kebutuhan keluarga berlebaran.