logo Kompas.id
MetropolitanTim Elite Tangani Geng Motor
Iklan

Tim Elite Tangani Geng Motor

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Polisi serius menyikapi aksi geng motor yang meresahkan masyarakat. Di tingkat Polda Metro Jaya hingga polres, ada tim-tim elite yang bertugas khusus menangani geng motor. Mereka dilengkapi senjata api canggih dan bisa menangkap langsung tersangka yang ditemui. Anggota tim khusus ini bukan sembarangan. Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara, misalnya, memiliki tim elite pemberantas kejahatan di jalanan seperti kejahatan geng motor dan mencegah tawuran. Tim ini bernama Team Tiger dengan slogan tindak tegas reaksi cepat."Anggota Team Tiger harus mahir mengendarai sepeda motor, salah satunya di lintasan zig-zag," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Utara Komisaris HM Sungkono, Rabu (7/6). Mereka juga berbadan tinggi, setidaknya 170 sentimeter. Anggota Team Tiger mesti lihai menggunakan senjata ketika berada di atas sepeda motor. Itu agar tembakan tidak meleset dan tidak mengancam masyarakat saat beraksi memberantas kejahatan. "Kemampuan menembak sekelas sniper (penembak jitu)," ujar Sungkono. Anggota tim ini berjumlah 20 orang, dipilih dari tingkat polres dan kepolisian sektor. Mereka bertugas sejak Sabtu (3/6). Pembentukan dan penentuan nama tim merupakan inisiatif jajaran petinggi Polres Jakarta Utara. Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta mengatakan, Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan juga membentuk Tim Eagle 1 sebagai pemburu kejahatan jalanan. Tim ini terdiri atas 20 personel yang dinilai mempunyai kapabilitas dalam bertindak cepat dan tangkas. Mereka berusia di bawah 35 tahun dan mempunyai kemampuan bela diri. Tim dibagi menjadi dua giliran, masing-masing 10 orang. Mereka direkrut dari dua satuan, yaitu pengurai massa dan reserse. "Tim ini siaga bergantian 24 jam sehari, baik patroli maupun siaga on-call," katanya.Pasukan ini dipersenjatai cukup canggih, mulai dari senjata semiotomatis laras panjang, sepeda motor yang mampu melalui beragam medan, hingga rompi dan helm antipeluru. Mereka dibekali persenjataan ini karena tugas yang dihadapi membutuhkan kemampuan melindungi diri sendiri dari jarak jauh. Penggunaan senjata laras panjang juga akan mempermudah pembubaran massa.Purwanta mengatakan, tak ada pendanaan khusus untuk tim ini. Pendanaan masih dari satuan masing-masing mereka berasal. Kawasan di Jakarta Selatan yang menjadi perhatian utama mulai dari Lenteng Agung, Jagakarsa, hingga Pasar Minggu yang dinilai rentan aksi geng motor. Adapun sekitar Manggarai diwaspadai karena rentan tawuran pemuda antarwilayah.Kiprah geng motorMenurut Purwanta, serangan kelompok bermotor di Lenteng Agung yang sempat viral di media sosial sebenarnya bukan geng motor. Namun, serangan yang membuat dua perempuan terluka itu tak lepas dari fenomena geng motor yang tengah marak.Para penyerang adalah warga Gang Yusuf yang terprovokasi dua geng motor yang saling tantang. Sebanyak 11 remaja tak suka dengan geng motor itu. Bersenjatakan celurit dan stik golf, mereka salah sasaran menyerang warga biasa alih-alih geng motor. Dua remaja dijadikan tersangka dalam kejadian itu. Hal ini menandakan pentingnya antisipasi aksi geng motor karena dapat meluas ke warga umum.Saat ini, sebanyak 11 geng motor dipetakan ada di kawasan Jagakarsa. Satu geng motor yang bermarkas di Mampang tengah didalami kiprah kejahatannya. Memberi rasa amanMenurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, pembentukan tim khusus merupakan perintah dari Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan. "Dibentuk karena perintah atasan. Tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.Argo menjelaskan, tim khusus tetap perlu dibentuk meski sudah ada fungsi kepolisian lainnya, seperti Sabhara dan Reserse Kriminal. "Tugasnya berbeda. Tim ini kalau ketemu tersangka bisa langsung menangkap," ujarnya.Di Kabupaten Bekasi terdapat tim Cobra. Tim ini, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Bekasi Ajun Komisaris Besar Rizal Marito, terdiri atas 15 personel yang terlatih dalam menghadapi situasi sulit. Selama Mei 2017, tim Cobra mampu mengungkap kasus geng motor Pastoen Bantargebang, kasus tawuran Jakmania dengan Viking, pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor dengan modus alat setrum, serta penanganan kasus persekusi oleh ormas," kata Rizal. (ILO/WAD/IRE/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000