logo Kompas.id
MetropolitanWaspadai Perampokan dengan...
Iklan

Waspadai Perampokan dengan Modus Kempis Ban

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perampokan dengan modus pelaku mengempiskan ban kendaraan bermotor milik korban masih saja terjadi. Warga diingatkan agar berhati-hati. Kepolisian Resor Metro Bekasi mengungkapkan hal ini, Kamis (8/6). Tepatnya di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, percobaan perampokan terhadap nasabah bank dengan modus kempis ban terjadi. Namun, aksi dapat digagalkan dan polisi telah menangkap empat perampok itu. Kepala Polrestro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra mengatakan, empat pelaku berinisial HA (28), IS (38), PA (33), dan Z (41) ditangkap pada 31 Mei lalu. "Dua pelaku lain, yakni Son dan E, masih buron," katanya. Pelaku ditangkap saat akan merampok WA, seorang pegawai yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia dan membawa uang perusahaan sebesar Rp 105 juta, di Kampung Pasir Limus, Cikarang Utara. Setelah pulang dari bank, korban merasa salah satu ban belakang mobilnya kempis dan mendapati dua sepeda motor membuntutinya. Korban pun tetap melaju dan melapor ke sebuah pos polisi. Anggota kepolisian lalu menghampiri HA, salah satu pelaku bersepeda motor. Tiga pelaku lain ditangkap di lokasi terpisah. Para pelaku pernah merampok dengan modus serupa di Jababeka Cikarang Utara. Mereka dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman penjara sembilan tahun. Polisi menyita barang bukti 2 mobil, 3 sepeda motor, 1 pucuk senjata airsoft gun, dan sepasang sandal jepit berpaku.Ditembak Unit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya yang dipimpin Komisaris Ari Cahya Nugraha menangkap EF (22), tersangka perampokan disertai pemerkosaan, Kamis (1/6), di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan. Tersangka yang bekerja sebagai tukang parkir itu melawan saat ditangkap sehingga kakinya ditembak.Korban, MH, dirampok dan diperkosa di pemakaman umum Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 8 Desember 2016. Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengutarakan, EF merencanakan aksinya bersama temannya, AS, yang ditangkap beberapa bulan lalu.Menurut Hendy, modus tersangka EF adalah pura-pura menjadi tukang ojek. EF yang sedang memboncengkan korban setelah pulang kerja membelokkan sepeda motornya masuk ke pemakaman. Karena merasa curiga, korban berusaha lompat dari sepeda motor. Namun, korban ditangkap dan diseret ke dalam gubuk oleh EF dan AS.Tewas mengambangHingga kemarin sore, Satuan Reskrim Polresta Tangerang Kabupaten sudah memeriksa lima saksi terkait ditemukannya jasad mayat G (16), pelajar asal Gunung Kaler, yang mengambang di Kali Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Kamis pagi. Salah satunya adalah rekan korban, R (16). Kepala Satuan Reskrim Polresta Tangerang Kabupaten Komisaris Gunarko mengatakan, "R dimintai keterangan karena rekan korban itu yang menjemput korban dari rumahnya sebelum ditemukan tewas.""Barang korban yang hilang antara lain telepon genggam miliknya. Di jasad korban ada luka memar dan robek akibat dianiaya," ujar Gunarko.(ILO/WAD/PIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000