logo Kompas.id
MetropolitanMasalah Sampah Tak Juga Tuntas
Iklan

Masalah Sampah Tak Juga Tuntas

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah resmi mengambil alih pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantar Gebang, masalah sampah Ibu Kota masih jauh dari selesai. Di setiap kota di DKI Jakarta, ada ganjalan besar, yaitu ketersediaan fasilitas depo pembuangan sampah sementara amat kurang. Kota Jakarta Selatan, misalnya, masih kekurangan depo tempat pembuangan sampah (TPS) sementara karena pemerintah kesulitan mencari lahan. Saat ini Jakarta Selatan hanya memiliki 21 TPS dari kebutuhan ideal 130 TPS.Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Syarifudin mengatakan, dengan wilayah mencapai 65 kelurahan, idealnya Jakarta Selatan mempunyai 135 depo tempat pembuangan sementara sebelum diangkut ke pembuangan akhir di Bantar Gebang. "Kesulitan mencari lahan ini karena warga banyak menolak wilayahnya ada TPS. Kalau jadi RPTRA, banyak yang mau," katanya, Kamis (8/6).Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga baru saja menutup TPS di Pasar Minggu yang selama ini banyak dikeluhkan warga sekitar karena sampah yang menggunung. Penutupan dilakukan pada 18 Mei lalu. Sebagai gantinya, lokasi itu digunakan menjadi lokasi binaan pedagang sayuran.Menurut Syarifudin, sebelum ditutup, tempat pembuangan sementara Pasar Minggu itu sebenarnya sudah tak memadai. Jumlah sampah yang masuk 2-3 kali lebih besar dari kapasitasnya yang berkisar 80 ton.Guna mengatasi kekurangan tempat pembuangan sementara ini, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan menggunakan metode pul gerobak, yaitu gerobak sementara. Sampah tidak dituang, tetapi langsung diangkut menggunakan truk sampah ke Bantar Gebang. Gerobak-gerobak yang dapat bergerak ini ditempatkan di lahan-lahan yang memadai. Armada dan frekuensi pengantaran sampah ke Bantar Gebang ditambah guna mengatasi kurangnya lahan pembuangan sementara.Tahun ini, volume sampah harian di Jakarta Selatan cenderung turun dibandingkan tahun lalu. Pada 2016 volume sampah harian di Jakarta Selatan berkisar 1.350 ton per hari. Tahun ini berkisar 1.200 ton per hari. Penurunan volume ini, kata Syarifudin, dipengaruhi banyak faktor, di antaranya pola konsumsi masyarakat dan mulai banyaknya bank sampah di tingkat lingkungan di masyarakat. Ditutup Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit mengatakan, semua TPS di sisi Kali Item akan ditutup setelah pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di lahan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK) usai. Saat ini di PPKK sedang dibangun tempat pengolahan sampah seluas 1.000 meter persegi yang diharapkan dapat menampung sampah hingga volume 368,67 meter persegi. Untuk membangun TPST ramah lingkungan itu dibutuhkan dana hingga sekitar Rp 4 miliar. "Kami diberikan waktu untuk menggunakan lahan milik PPKK itu selama sekitar lima tahun," kata Marsigit.Pemindahan delapan TPS itu terkendala karena ada banyak tenaga penarik gerobak sampah. Jumlah gerobak sampah yang terdaftar di lokasi tersebut hingga 300 buah. Padahal, nantinya saat dipindahkan ke TPST yang baru, gerobak tak diperbolehkan masuk. Hanya truk pengangkut yang boleh masuk ke TPST. Berbagai hambatanKepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji, Jumat, menjelaskan, penyediaan depo yang bermasalah tak hanya terjadi di seluruh DKI Jakarta. "Salah satu kendala adalah ketersediaan lahan. Beberapa tahun terakhir proses pengadaan lahan oleh Dinas Lingkungan Hidup selalu gagal. Kegagalan terjadi karena aspek harga dan penolakan warga apabila lokasi tersebut akan dijadikan lahan sampah," ujar Isnawa. Aspek lain yang membuat pengadaan lahan susah adalah adanya peruntukan yang tidak sesuai. "Saat ini juga semakin sulit mencari lahan tempat sampah akibat gencarnya pengembangan properti seperti apartemen dan mal," tambahnya. Selain pul gerobak, bank sampah, dan komposting, solusi supaya lahan untuk depo sampah bisa tersedia adalah Dinas Lingkungan Hidup bersurat kepada dinas-dinas lain yang masih memiliki lahan yang belum digunakan, antara lain Dinas Kehutanan dan Dinas Sumber Daya Air, supaya lahan dinas yang belum terpakai bisa digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah sementara. (IRE/DEA/HLN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000