logo Kompas.id
MetropolitanPenembakan Terjadi Lagi
Iklan

Penembakan Terjadi Lagi

Oleh
· 3 menit baca

TANGERANG, KOMPAS — Aksi kejahatan kian menggila. Pelaku semakin nekat dengan menembak korban saat kepergok beraksi. Italia Chandra Kirana Putri (23), warga Perum Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, menjadi korban, Senin (12/6) siang. Perempuan muda lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta, itu tewas dengan luka tembak di dada kanan setelah ditembak di muka rumahnya saat memergoki pelaku. Dua pelaku membawa kabur sepeda motor korban. Sebelumnya, Jumat lalu, perampok menembak Davidson Tantono (30) saat korban mempertahankan tas berisi uang di SPBU Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Untuk kasus di Karawaci, polisi punya rekaman kejadian. "Berdasar rekaman CCTV (kamera pemantau) milik tetangga, kami mengejar komplotan ini," kata Kepala Polrestro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan di Bugel, Senin sore. Dalam rekaman CCTV terlihat salah seorang perampok menggunakan helm biru, berkaus terang, dan celana jins. Sebelum ditembak, korban mengejar dan melempar sapu ke arah pelaku. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 14.45. Saat itu Italia baru saja datang dan memarkir sepeda motornya di depan rumah. Saat akan masuk rumah Ita mendengar suara berisik dari tempat dia parkir.Kepala Polsek Karawaci Komisaris Munir Yaji mengatakan, korban curiga, lalu menoleh dan melihat dua pelaku sedang beraksi. Spontan, korban meneriaki mereka maling. Saat itulah pelaku melepaskan tembakan. "Korban terjatuh dan kedua pelaku langsung melarikan diri," kata Munir. Teriakan korban mengundang perhatian warga yang segera mendekat dan membawanya ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong. "Saya kaget, sepulang kerja melihat banyak orang di depan rumah Ita. Saya lemas mendengar Ita ditembak penjahat," jelas Rita, tetangga korban. Tetangga lain, Agus, mengatakan, saat kejadian, Ita sedang berada di rumah orangtuanya. Di rumah ada Sugiarti, ibu korban. "Ayah Ita teknisi pesawat. Sedang bekerja," ujarnya. Sementara itu, di Tebet, warga menggagalkan perampasan sepeda motor Satria milik Maiatifan (26), Jumat lalu pukul 17.45. Pelaku An (26) ditangkap warga.Penangkapan itu membongkar jaringan pencuri kendaraan bermotor. "Sementara baru ditangkap satu teman pelaku, Dedi," kata Kapolsek Tebet Komisaris Maulana J Karepesina. Dedi menjual tujuh sepeda motor kepada KH yang masih buron. Penembakan di SPBUTerkait kasus penembakan di SPBU Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, polisi menyatakan sudah mengantongi identitas perampok penembak mati Davidson. Perampokan itu bermodus penggembosan ban kendaraan korban. "Kami sudah mengarah siapa pelakunya. Ada saksi melihat wajah pelaku," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono. Polisi mempelajari berbagai kasus perampokan untuk mengungkap kasus di Cengkareng itu. Lebih dari 10 kasus pencurian dengan kekerasan terhadap nasabah bank dipelajari. Setelah itu, polisi memilah kelompok mana atau kelompok siapa dengan modus operandi yang sesuai. "Pelakunya residivis, sudah lebih dari 10 kali beraksi. Kami ada database (tersangka), ada rekaman kamera pengawas, dan ada saksi yang melihat," kata Argo. Polisi, menurut mantan Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur itu, sudah mengetahui ke mana pelaku melarikan diri. Namun, lokasi tak disebutkan. Sejauh ini motif perampokan diketahui kriminal murni. Untuk mencari motif lain, misalnya terkait terorisme, perlu penyelidikan lebih lanjut. Mengenai jenis senjata api yang digunakan juga belum dapat dipastikan rakitan atau pabrikan. "Untuk jenis pelurunya masih di laboratorium forensik," ujarnya. Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie mengutarakan, identitas pelaku perampokan sangat jelas karena wajahnya tidak ditutup dan beraksi terang-terangan pada siang hari. "Tim sedang bekerja. Daftar pencarian orang sudah disebar," katanya. Argo kembali mengingatkan agar nasabah yang mengambil uang dalam jumlah besar dikawal polisi. Masyarakat diminta selalu waspada meskipun sudah berkali-kali mengambil uang dalam jumlah besar tanpa pengawalan polisi dan tetap aman. Ia membantah polisi kecolongan. (PIN/WAD/IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000