Libur Lebaran, Pengguna Jasa Ojek Daring Tetap Sama seperti Hari Biasa
Oleh
·3 menit baca
Libur Lebaran 2017 ternyata tidak mengurangi permintaan pelanggan terhadap jasa angkutan ojek daring di wilayah DKI Jakarta. Permintaan jasa ojek daring di Jakarta masih sama seperti hari biasa. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan melihat para pengemudi ojek daring yang tetap mengantar penumpang.
Endang, pengemudi ojek daring, Senin (26/6) sore, mengemukakan, tidak ada perbedaan permintaan jasa ojek daring sebelum dan selama libur Lebaran. Berdasarkan pengalamannya, meskipun banyak warga Jakarta yang mudik, warga yang datang ke Jakarta juga cukup banyak sehingga permintaan jasa ojek daring ia rasakan tetap sama dengan hari biasa.
Selama libur Lebaran, banyak pengemudi ojek daring terlihat di stasiun-stasiun, kawasan wisata, dan pusat perbelanjaan. Tiga kawasan ini memang menjadi tempat tujuan utama pengguna jasa ojek daring.
Agus, pengemudi ojek daring di wilayah Cawang, menuturkan, ada beberapa hal yang menyebabkan permintaan jasa ojek daring tidak menurun selama libur Lebaran.
Penyebab pertama adalah banyaknya pengemudi ojek daring yang mudik. Pengemudi ojek daring yang mudik kali ini membuat jumlah armada ojek daring di DKI Jakarta berkurang. Oleh karena itu, dengan jumlah armada yang sedikit, pengemudi ojek daring tetap sibuk melayani pelanggannya.
Yang kedua adalah banyaknya pelanggan yang meminta layanan non-antar jemput, seperti layanan pengantaran barang. Hal tersebut disebabkan jasa ojek daring di Jakarta tidak hanya melayani antar jemput penumpang, tetapi juga melayani pengantaran barang milik pelanggan.
Endang mengatakan, sejak 24 Juni hingga 26 Juni, dirinya sering mendapatkan pesanan untuk mengantarkan barang, seperti parsel dan bahan-bahan kebutuhan pokok. Bahkan, selama tiga hari terakhir, jumlah barang yang ia antar lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penumpang.
Ketiga, cukup banyak warga Jakarta yang tidak mudik Lebaran. Menurut Endang, jika dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan jasa ojek daring tahun ini lebih banyak, khusus untuk Lebaran saja. Pada Lebaran tahun lalu, Endang biasa mulai beroperasi pukul 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB dengan jumlah pelanggan 15 hingga 17 orang. Tahun ini, ia melayani pelanggan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Namun, sejak libur Lebaran, pukul 18.00 WIB ia sudah bisa memperoleh 15 pelanggan.
Keempat, adanya promosi dan diskon selama Lebaran bagi pengguna ojek daring, terutama bagi yang menggunakan sistem pembayaran online. Dengan sistem pembayaran online, pengguna jasa ojek daring bisa mendapatkan diskon hingga 50 persen. Kebanyakan pengguna ojek daring saat ini sudah memilih pembayaran online sebagai sistem pembayaran ojek daring.
Dedi, warga Kebon Jeruk yang biasa menggunakan jasa ojek daring, mengatakan, alasannya menggunakan ojek daring adalah bisa diantar sampai tujuan. Kalau menggunakan kereta api atau bus, setelahnya pasti harus berjalan kaki lagi atau mencari transportasi lain untuk bisa sampai tujuan. Supaya lebih cepat, ia memilih langsung menggunakan ojek daring. Harganya pun murah sebab ia menggunakan sistem pembayaran online.
Tujuan penumpang selama libur Lebaran lebih banyak ke tempat wisata dan pusat perbelanjaan. ”Itu juga jaraknya tidak lebih dari 15 kilometer. Biasanya yang dekat-dekat saja. Kalau jauh, mereka biasanya naik kereta atau bus. Setelah turun, baru dilanjutkan dengan ojek. Kemarin saya sampai tiga kali mengantar orang ke Monas,” tutur Iwan, pengemudi ojek daring di kawasan Slipi. (D03)