logo Kompas.id
MetropolitanKRL-Bus TJ Jadi Idola
Iklan

KRL-Bus TJ Jadi Idola

Oleh
· 4 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pekan ini, masa libur nasional. Semua tempat wisata padat tak terkira. Jaringan dan layanan angkutan publik yang makin baik pun jadi pilihan warga menuju tempat wisata. Namun, terpapar pula fakta bahwa warga kota besar ini tergagap jalani budaya tertib dan serba nontunai. Kepadatan salah satunya terlihat di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (27/6) siang. Ribuan orang memadati stasiun yang berada di kawasan wisata Kota Tua itu. Kepadatan juga terlihat di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, Stasiun Bogor, Rangkasbitung, Tangerang, dan Bekasi.Kepadatan terjadi karena banyak warga merupakan penumpang musiman atau penumpang yang tidak rutin menggunakan kereta rel listrik (KRL) harian sehingga tak mempunyai kartu multitrip ataupun uang elektronik. Akibatnya, banyak dari mereka mengantre untuk memperoleh tiket harian, mengisi saldo, atau menukarnya. Padahal, kartu e-money sudah banyak dikeluarkan bank-bank nasional ataupun swasta dan sebenarnya sudah banyak diresmikan jadi alat berbagai transaksi sehari-hari. Sebagian dari kartu e-money keluaran bank-bank itu juga bisa untuk naik KRL. Namun, sistem modern yang bertujuan membuat layanan berbagai transaksi transparan dan lebih efektif ini sepertinya masih tak dikenal oleh sebagian masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya. Waktu terus terbuang percuma. "Tadi saya mengantre sampai satu jam di Stasiun Palmerah beli tiket," kata Arifin Firman (12), warga Tangerang, yang bermaksud wisata ke Kota Tua bersama teman-temannya.Selain mengantre, banyak warga pun beraktivitas di kawasan stasiun, seperti makan siang, mengambil uang di anjungan tunai mandiri, dan membeli keperluan di toko-toko di stasiun.Petugas dari PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) sudah dipersiapkan untuk menyambut meningkatnya pengunjung ini. Di mesin pengisian saldo dan penukaran uang pengembalian, terlihat satu petugas ditempatkan untuk membantu warga. Terlihat pula beberapa loket-loket bergerak tambahan untuk pembelian tiket. Para petugas kebersihan stasiun juga sigap membersihkan sampah yang kerap dibuang sembarangan oleh pengunjung.Banyak warga berasal dari kawasan juga belum hafal rute dan relasi. Sebagian sempat kebingungan saat harus berpindah relasi kereta kendati sudah banyak petugas disiagakan di banyak titik untuk membantu."Lho, lho, harus turun di sini dulu? Bukan langsung ke Kota Tua?" ujar Zubaedah (45) yang berangkat dari Stasiun Rangkas- bitung bersama keluarganya menuju Kota Tua saat harus transit di Tanah Abang.Di tengah kepadatan di Stasiun Tanah Abang, para penumpang yang belum terbiasa menggunakan KRL itu juga saling desak saat berebutan keluar dan masuk di pintu kereta. Meskipun sudah ada pemberitahuan penumpang turun didahulukan, penumpang tak sabar segera masuk ke KRL karena khawatir tak kebagian tempat duduk.VP Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, Lebaran hari pertama, Minggu (25/6), jumlah penumpang KRL sekitar 590.000 orang. Sementara penumpang pada hari pertama Lebaran tahun lalu hanya 535.000. Rata-rata, penumpang harian di hari kerja pada 2016 sekitar 850.000 orang. Tambah armada PT Transportasi Jakarta selama dua hari libur Lebaran mencatat kenaikan jumlah penumpang ke obyek wisata. Untuk antisipasi, jumlah bus ditambah, dan tambahan bus beroperasi hingga hari Minggu (2/7).Wibowo dari Humas PT Transportasi Jakarta, kemarin, menjelaskan, dari pemantauan dua hari, Minggu (25/6) dan Senin (26/6), jumlah pengguna bus transjakarta menuju obyek wisata Monas dan Kebun Binatang Ragunan tercatat naik. Pada Minggu (25/6), jumlah pengguna bus transjakarta menuju Ragunan 8.909 orang. Di hari kedua Lebaran, menjadi 15.146 orang. Untuk itu, selama liburan Lebaran, armada bus Koridor 6 menuju Ragunan dari 25 unit ditambah 7 unit, menjadi 32 bus. Kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di Koridor 1 yang melewati obyek wisata Taman Tugu Monas. Melonjaknya jumlah pengunjung juga terjadi di Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara. Museum ini jadi alternatif tujuan wisata yang punya keunggulan jauh dari kemacetan lalu lintas. "Jumlah pengunjung meningkat dibanding hari-hari biasa," ucap petugas tiket Museum Bahari, Revi Mutia. Data hingga pukul 13.47, pengunjung pada hari Selasa berjumlah 179 orang dengan nilai transaksi Rp 687.000. (IRE/HLN/JOG)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000