logo Kompas.id
MetropolitanPeminat Liburan ke Luar Negeri...
Iklan

Peminat Liburan ke Luar Negeri Melonjak

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Libur Lebaran yang bersamaan dengan libur panjang sekolah membuat permintaan paket wisata ke luar negeri meningkat. Peminat liburan ke luar negeri pada musim libur kali ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pada saat liburan akhir tahun."Pada musim liburan kali ini, peminat paket wisata ke luar negeri naik dua kali lipat dibandingkan pada musim libur Natal dan Tahun Baru. Harga tiket dari dalam negeri meningkat, tetapi harga sewa hotel di negara tujuan tidak melonjak. Hal itu yang membuat harga total paket wisata menjadi lebih terjangkau," kata Stanly Stefanus, MICE Manager Astrindo Travel Services, di Jakarta, Senin (26/6). Selain faktor harga, masalah ketiadaan asisten rumah tangga yang mudik dan liburan di tempat kerja juga mendorong banyak orangtua untuk mengajak anak mereka berwisata ke luar negeri. Sebagian besar peminat paket wisata ke luar negeri itu merupakan warga yang tidak merayakan Lebaran sehingga tidak ikut mudik. Tujuan yang paling banyak dipilih para peminat wisata itu adalah Singapura, Malaysia, Thailand. Kemudian diikuti Korea Selatan, Jepang, China, Turki, Uni Emirat Arab, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.Peningkatan serupa juga diungkapkan Yanty Wijaya, Marketing Communication Manager Dwidayatour. Ada peningkatan 30 persen jumlah orang yang berwisata ke luar negeri dibandingkan saat liburan sekolah tahun lalu."Peningkatan jumlah wisatawan dimulai pada minggu lalu, tetapi puncaknya adalah minggu ini. Lebih dari 100 grup yang berangkat minggu ini," kata Yanty.Destinasi yang menjadi favorit wisatawan tahun ini adalah Turki dan negara-negara Eropa Timur lain, diikuti China dan Jepang.Tarif perjalanan ke Turki dan Eropa Timur adalah Rp 13,9 juta dan Rp 32,9 juta. Harga tur ke China dan Jepang berkisar dari Rp 14,6 juta sampai Rp 32,3 juta, bergantung pada paket yang diambil. Paket-paket itu lama tinggalnya juga bervariasi sesuai jumlah tempat yang dituju, dari 10 hari sampai dua minggu. Pria Takari Utama (50), calon wisatawan, mengatakan, dirinya sudah sering berwisata ke luar negeri sejak 2010. Pria memilih bersilaturahim ke kampung halamannya di Padang sebelum bulan puasa dan ke luar negeri saat libur Lebaran. "Kami sekeluarga cenderung liburan ke luar negeri saat Lebaran. Di Indonesia, liburan selalu terganggu macet saat Lebaran. Buat apa kita mudik dengan situasi seperti itu? Kami ingin menikmati obyek wisata buatan dan alam yang sepi dan sunyi," tutur Pria.Libur di hotelSelain berlibur ke luar negeri, banyak warga Jakarta yang tidak mudik memilih berlibur di hotel. Ketiadaan asisten rumah tangga dan kebosanan di rumah membuat banyak keluarga memilih tinggal di hotel."Daripada repot mengurus rumah, kami memilih tinggal di hotel. Di sini, anak-anak bisa berenang dan bermain-main tanpa harus repot ke luar kota," kata Bambang, warga Alam Sutera, Tangerang. Iqbal Zulkaria, Duty Manager Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, mengatakan, kebanyakan pengunjung menginap selama dua hari. Mayoritas pengunjung merupakan keluarga yang ingin mengunjungi kerabat dan keluarganya di daerah sekitar hotel. Di Hotel All Seasons, kehadiran keluarga-keluarga yang menginap membuat tingkat hunian mencapai 50 persen. Sebagian besar pelanggan hotel itu berasal dari kalangan pebisnis, yang mengurangi aktivitas selama libur Lebaran. (D02/D17/D13/D14)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000