logo Kompas.id
MetropolitanMelawan Kejahatan
Iklan

Melawan Kejahatan

Oleh
· 3 menit baca

Perampokan di Ibu Kota kian marak dalam sebulan terakhir. Perampok tak segan melukai dan menghabisi nyawa korban. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat untuk mencegah dan memberantas kriminalitas yang kian brutal ini. Jumat (9/6), perampokan dengan senjata api terjadi di Jakarta Barat. Korban Davidson Tantono (31) dirampok di sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jalan Daan Mogot. Perampokan terjadi setelah korban mengambil uang di bank. Perampok menembak kepala korban dari jarak dekat setelah saling berebut tas yang berisi uang pembayaran karyawan. Tiga hari kemudian, terjadi upaya pencurian sepeda motor di sebuah rumah di kawasan Karawaci, Kota Tangerang. Aksi pencurian di teras rumah korban tersebut sempat digagalkan dengan teriakan pemilik rumah. Namun, sebelum melarikan diri, pelaku menembak dari jarak dekat Italia Chandra Kirana Putri (22), pemilik kendaraan bermotor itu. Italia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.Dua kejadian kriminal yang menonjol itu mengejutkan masyarakat karena terekam secara jelas melalui kamera pemantau (CCTV). Pelaku menembak Italia secara dingin dalam jarak hanya sekitar 1 meter. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat pelaku tetap tenang setelah menembak korban dan tidak menutupi wajahnya sama sekali. Tekanan ekonomi dan isu kriminalitas menjelang Lebaran selalu relevan diwaspadai. Paparan Data Kriminalitas 2014-2016 Polda Metro Jaya (2016) menyebutkan, timbul tenggelamnya kejahatan karena faktor ekonomi. Hasil jajak pendapat Kompas pada pertengahan Juni lalu juga menunjukkan, tekanan ekonomi dinilai sebagai faktor terpenting terjadinya peristiwa kriminal.Minimnya keterampilan dan semakin kerasnya persaingan dalam dunia pekerjaan mendorong orang berpikir pendek untuk berbuat kriminal demi memenuhi kebutuhan hidup. Belum lagi soal ketimpangan ekonomi yang terindikasi melebar pada masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya.Upaya preventif Kewaspadaan jadi kunci untuk tidak memberikan ruang gerak bagi aksi penjahat. Hal itu dianggap separuh responden menjadi upaya terbaik menghindari kriminalitas. Upaya yang bisa dilakukan antara lain memasang kunci pengaman ganda pada rumah dan kendaraan bermotor. Jika mampu, memasang kamera pengawas di rumah. Selain itu, 35 persen responden memilih bekerja sama dengan tetangga sekitar untuk meningkatkan pengawasan. Tetangga adalah orang pertama yang bisa menolong jika terjadi kriminalitas di sekitar rumah. Namun, kepedulian terhadap tetangga juga semakin terkikis di Ibu Kota. Rendahnya kepedulian masyarakat ini juga dinilai 11 persen responden menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kriminalitas makin sadis, termasuk terjadi di tempat umum pada siang hari. Sebagian responden berharap, kepolisian bisa meningkatkan patroli atau kehadirannya untuk menekan kriminalitas yang kian berani. Sebagian harapan ini sudah terwujud dengan patroli keamanan yang gencar dilakukan di wilayah rawan kriminalitas, seperti yang dilakukan Polres Jakarta Pusat dengan membuat pos pantau di 46 lokasi rawan. Tim khususPolisi juga membentuk berbagai tim khusus untuk mencegah dan menindak pelaku kriminal. Tim itu antaran lain Tim Jaguar Polres Kota Depok, Tim Cobra Polres Metro Bekasi, dan Tim Elang Cisadane Polres Metro Tangerang. Tim dibentuk untuk menangani kasus kriminalitas umum, terutama yang menonjol dan membutuhkan penanganan cepat dan terintegrasi. Hampir semua responden sepakat dengan pembentukan tim khusus kepolisian ini.Separuh lebih responden juga menginginkan pihak kepolisian dapat melakukan tindakan tegas dan memberikan hukuman berat. Tujuannya, supaya pelaku jera dan tidak memberikan contoh dan inspirasi kepada pelaku lain. Keinginan ini sedikit banyak telah dilakukan oleh kepolisian, misalnya dalam kasus tembak mati dua pelaku perampokan di SPBU Daan Mogot.Berbagai upaya yang dilakukan polisi untuk mencegah dan menekan kejahatan sedikit banyak memberikan kelegaan bagi masyarakat. Masyarakat juga diminta berperan aktif dan bekerja sama dengan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. (EREN MARSYUKRILLA/LITBANG KOMPAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000