logo Kompas.id
MetropolitanDana PembangunanRS Kanker Rp 5...
Iklan

Dana PembangunanRS Kanker Rp 5 Triliun

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Realisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewujudkan rumah sakit khusus kanker di area Rumah Sakit Sumber Waras tampaknya masih lama terwujud karena saat ini DKI baru menjajaki skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU. Dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah sakit itu ditaksir mencapai lebih dari Rp 5 triliun. Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan, saat ini Bappeda sedang membentuk tim KPBU yang terdiri dari sekretaris daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan beberapa satuan kerja perangkat daerah. Mengapa pembangunan rumah sakit itu menggunakan skema KPBU? Karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Pemprov tidak mau mengganggu postur pembiayaan APBD. Apalagi, DKI masih terbebani dengan pembangunan infrastruktur seperti arena Asian Games, MRT, dan LRT.Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tuty Kusumawati mengatakan, skema KPBU diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang KPBU. KPBU dinilai mampu mewujudkan pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu. Dengan skema KPBU, spesifikasi proyek ditentukan di awal oleh kepala daerah. Dana yang digunakan milik badan usaha dengan pembagian risiko antara kedua pihak."Sebelum membuat kesepakatan dengan badan usaha, kami perlu mempersiapkan 18 jenis kajian," kata Tuty.Kajian yang disiapkan Bappeda itu di antaranya studi pendahuluan yang mencakup analisis kebutuhan, kriteria kepatuhan, kriteria faktor penentu nilai manfaat uang partisipasi badan usaha, analisis potensi pendapatan dan skema pembiayaan proyek, serta rekomendasi rencana tindak lanjut."Belum ada perusahaan/badan usaha yang ikut dalam skema ini karena dokumen-dokumen masih kami siapkan," kata Tuty.Menurut Tuty, di RS tersebut tidak hanya dibangun fasilitas kesehatan, tetapi juga paliatif care dan wisma bagi pasien kanker. Di lapangan, di lahan milik DKI di RS Sumber Waras belum terlihat ada aktivitas yang mencolok. Tanah yang dibeli DKI senilai Rp 755,6 miliar itu baru dipasangi papan penanda. Gedung-gedung lama milik RS Sumber Waras pun belum dirobohkan. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia RS Sumber Waras Abraham Tedjanegara mengatakan, sebelum membeli tanah tersebut, DKI dan RS Sumber Waras berkomitmen untuk bekerja sama dalam hal pelayanan rumah sakit. RS milik DKI akan lebih fokus menangani pasien kanker dengan peralatan yang canggih. Pasien-pasien umum akan dilayani oleh RS Sumber Waras."Tim dari DKI sudah beberapa kali survei dan mengukur tanah di sini," kata Abraham. (DEA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000