logo Kompas.id
MetropolitanKeterangan Irina Ungkap Kasus
Iklan

Keterangan Irina Ungkap Kasus

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Irina Ustinova Svedlosk, warga negara Uzbekistan, menjadi saksi kunci pembongkar kasus penganiayaan suaminya, pakar teknologi informasi ITB, Hermansyah. Polisi menangkap empat tersangka berkat keterangan Irina. Tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polresta Depok menangkap empat tersangka penganiaya Hermansyah. Dua tersangka ditangkap di Depok, Jawa Barat, Rabu (12/7), yaitu LP (31) dan EH (37). Tersangka EB (22) dan RP (25) ditangkap di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/7) dini hari. Satu tersangka, D, masih buron. Para tersangka berprofesi sebagai penagih utang.Dalam jumpa pers kemarin, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan mengungkapkan kejadian berawal ketika para pelaku sehabis menenggak minuman keras mengendarai dua mobil, Toyota Yaris dan Honda City, setelah menonton konser musik di Jakarta Pusat. Sampai di Tol Jagorawi Km 6, mobil Yaris yang dikemudikan EH bersama seorang wanita menyenggol mobil korban. Korban mengejar dan memalangkan mobilnya di depan mobil EH. Keduanya turun dari mobil lalu cekcok. EH memukul korban. Semua tersangka akhirnya mengeroyok korban. Sementara orang yang membacok korban adalah LP. Tersangka EH menjambak rambut Irina karena EH dipukul dengan payung."Saksi (istri korban) masih ingat wajah pelaku. Makanya, kami bisa membuat sketsa wajah pelaku," kata Iriawan.Menurut Kapolda, polisi juga meminta keterangan pekerja proyek LRT yang ada di dekat lokasi kejadian. Polisi mengetahui kelompok mana yang sering lalu lalang di sekitar lokasi. "Kejadian itu tidak direncanakan karena pelaku pakai pelat nomor mobil asli. Kami cek di Samsat. Kalau direncanakan, pasti pakai pelat nomor palsu," katanya. Pelaku memakai Toyota Yaris B 1440 ZFO dan Honda City B 241 YAA.Teknik penyidikanMengenai foto Kapolda berbicara santai dengan tersangka yang viral, Iriawan menuturkan, hal itu sebagai teknik penyidikan. Dengan cara demikian akan menyentuh hati tersangka sehingga lebih terbuka kepada polisi.Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Herry Heryawan mengungkapkan, polisi menyelidiki dengan membuat urut-urutan kejadian, kemudian ditarik ke belakang dan dikaitkan dengan fakta-fakta. Polisi juga melakukan napak tilas di TKP dan mengukur kecepatan mobil."Kami mendapatkan sketsa wajah pelaku yang akurat 60-70 persen. Salah satu pelaku memakai kalung yang terkait kelompok tertentu. Kami mengumpulkan informasi kelompok apa saja yang tinggalnya di Cipayung dan Depok," katanya.LP meminta maaf atas perbuatannya. LP membuang pisaunya di sekitar Cibubur yang belum ditemukan sampai sekarang. EH menambahkan, Toyota Yaris adalah mobil "tarikan" (karena angsurannya macet), sedangkan Honda City milik kakaknya. Mereka menyembunyikan kedua mobil itu di Bandung. (WAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000