logo Kompas.id
MetropolitanBelasan Remaja Ditangkap, Tiga...
Iklan

Belasan Remaja Ditangkap, Tiga Terluka

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tujuh belas anggota berandal bermotor dibekuk Polres Metro Jakarta Timur di Jalan Pulo Gebang, Kampung Kandang Besar, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Senin (17/7) dini hari. Tiga orang terluka dalam tawuran antarberandalan bermotor, Sabtu (15/7)."Awalnya delapan orang kami tangkap. Lalu sembilan lagi. Semuanya anggota geng motor Brengsek City (BC). Mereka bertikai dengan geng motor Kandang Besar (KB)," kata Kapolres Metro Jaktim Komisaris Besar Andry Wibowo, Senin malam. Lebih dari separuh yang ditangkap berusia 13-16 tahun.Awalnya, SS, anggota BC yang buron, mendapat pesan lewat Blackberry (BBM) dari mantan anggota BC berinisial GG yang juga buron. Isi pesan, saatnya uji nyali menghadapi kelompok KB. SS lalu menyebar pesan GG ke anggota BC.Sekitar 30 anggota BC warga Rawa Kuning, Rawa Bebek, Pulogebang, dan Bekasi kemudian berkumpul di sekitar Kanal Banjir Timur mengatur siasat menyerang kelompok KB. Seusai merancang serangan dengan senjata tajam, mereka menghubungi kelompok KB untuk mengatakan mereka dengan senang hati menerima tantangan BC.Kelompok bermotor BC berkonvoi menuju Ujung Menteng. Di sana, sekitar 20 anggota KB menunggu dengan bermacam senjata tajam, golok, clurit, pedang, gir, dan rantai.Tawuran kedua kelompok berandal bermotor pecah di sana, Sabtu (15/7) malam. Tiga terluka, yakni Syahrul Ramadhan (luka di kepala), Ahmad Rofyuddin (luka bacok di punggung), dan Ahmad Apriansyah (luka bacok di tangan kiri). Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Persahabatan.Di tempat lain, Senin dini hari, polisi menangkap FM (15) yang membawa clurit di SPBU Garuda, di Jalan Raya Bekasi Kilometer 26. "Dia kami tangkap dalam satu operasi geng motor. Dia salah satu anggota geng motor Rawa Bhelix Duren Sawit," ujar Andry.Di antara wilayah lain di Jakarta, kata Andry, kawasan Jaktim paling rawan tawuran geng motor. Untuk itu, jajarannya menyiapkan tiga pola menekan berandal bermotor di sana. "Pola pertama tindakan represif membentuk tim pemukul, Rajawali. Pola kedua mencegah lewat patroli bersama antara anggota Polsek, patroli rayon, anggota TNI, dan warga. Ketiga, langkah persuasif membentuk Sistem Keamanan Lingkungan dan Ketetanggaan (NCSS: Neighbourhood & Community Security System)," kata dia.Polisi-remaja Guna mendekati kalangan remaja yang rentan terlibat kekerasan, termasuk tawuran, Polres Metro Jakarta Selatan meluncurkan program "Ternyata Kesetiakawanan Masih Ada" yang disingkat Terkesima. Polisi menjemput pelajar SMP dan SMA untuk berangkat sekolah.Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan mengatakan, dalam program ini, para polisi akan mendampingi pelajar menggunakan kendaraan dinas polisi, mulai dari bus, kendaraan patko, hingga mobil lantas. Itu agar polisi bisa mendekati remaja dan menanamkan kesetiakawanan dan kebersamaan sehingga meredam perselisihan sesama pelajar."Para pelajar bisa menyampaikan keluhan kepada polisi. Polisi juga bisa menyampaikan apa yang perlu diketahui dan perlu dilaksanakan para pelajar," kata Iwan pada peluncuran Terkesima di SMAN 6 Jakarta.Di SMAN 6 Jakarta, penjemputan disediakan setiap tanggal 17. Terdapat tiga titik penjemputan, yakni D\'Best Fatmawati, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Radio Dalam, dan Velbak Pakubuwono.Menurut Iwan, saat ini banyak kejadian yang melibatkan pelajar yang perlu diantisipasi sejak awal, mulai dari kriminal jalanan, gerombolan bermotor, hingga tawuran. Program itu dimaksudkan untuk mencairkan hubungan kepolisian dan remaja sehingga penyuluhan lebih mudah dilakukan. (WIN/IRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000