JAKARTA, KOMPAS — Dalam dua hari terakhir para preman dan pemalak di Jakarta Timur ditangkapi tim Rajawali Kepolisian Resor Metro Jaktim. Ormas berbau preman mulai resah dengan aksi tim ini.
"Tugas kami memelihara keamanan untuk semua lapisan masyarakat dan bukan lapisan tertentu saja yang merasa punya hak istimewa. Para preman dan pemalak yang menyusahkan pengusaha kecil, pedagang pasar, dan penghuni di lingkungan kumuh dan padat pun kami tertibkan," kata Kepala Polres Metro Jaktim Andry Wibowo, Selasa (25/7).
Terakhir, Senin (24/7) pukul 24.00, 10 anggota tim Rajawali menangkap seorang preman bersenjatakan pedang dan klewang yang meresahkan warga Ciracas. "Tepatnya di depan ISTOP Bengkel Mobil Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas," ujar Andry.
Pelaku adalah AD (49) alias Agam. Menurut dua saksi, Fikram Tuahera (17) dan Muhamad Yusuf (25), AD sering memalak para juru parkir. Setelah penangkapan tersebut, Polres Metro Jaktim bekerja sama dengan camat dan satuan polisi pamong praja setempat menertibkan kegiatan perparkiran.
"Tugas kami meniadakan kegiatan beking-bekingan dan pemerasan. Tugas mereka menertibkan kegiatan perparkiran agar tidak mengganggu kepentingan publik," ucap Andry.
Hari Selasa (25/7) pukul 02.00, jajaran Polres Metro Jaktim menangkap tiga pengecer sabu, yakni Ang (25), Ron (21), dan And (20), dengan barang bukti 40,53 gram sabu dan 11 linting ganja. "Kecil memang, tapi akan kami lakukan terus-menerus agar menimbulkan efek jera seperti kami menghalau geng motor," ucap Andry.
Ketiga tersangka ditangkap di SPBU TB Simatupang, Kelurahan Rambutan, Ciracas, dan di Jalan H Nipan, Kelurahan Cimanggis, Depok. "Mereka pemain baru. Makanya buru-buru kami tindak sebelum jadi pengedar sabu generasi baru," ujar Andry.