logo Kompas.id
MetropolitanMinuman Beracun Beredar
Iklan

Minuman Beracun Beredar

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur menggerebek produsen minuman keras yang menggunakan campuran minyak cat sulingan yang di pasaran sering disebut tiner. Setiap hari, produsen mampu menjual 90-100 liter minuman yang bisa membahayakan nyawa ini dengan keuntungan bersih Rp 800.000.Dalam penggerebekan yang dilakukan tim khusus Polres Metro Jakarta Timur, Tim Rajawali, ini, disita 9 drum plastik atau sekitar 1.900 liter dan 3 jeriken minuman keras beracun siap edar. Penggerebekan dilakukan di satu warung jamu di depan Sekolah Sudirman Cijantung di Jalan Raya Bogor RT 001 RW 001 Kelurahan Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (26/7) pukul 23.00. "Awalnya, sekitar pukul 23.25, tim 2 Rajawali pimpinan Inspektur Dua Firmansyah berpatroli mencari geng motor, balapan liar, pembawa senjata api gelap dan senjata tajam, pengonsumsi dan pengecer narkoba, serta para pelaku kejahatan jalanan lainnya," ujar Kepala Polres Metro Jaktim Komisaris Besar Andry Wibowo, Kamis.Tim, lanjut Andry, menyisir Jalan Jatinegara Timur, Jalan Otista Raya, Jalan Dewi Sartika, Pusat Grosir Cililitan, Jalan Raya Bogor, persimpangan Pasar Rebo, putar balik di depan Sekolah PB Sudirman. Selanjutnya meluncur ke Jalan Raya Bogor, Jalan Mayjen Sutoyo, kampus UKI, Jalan Dewi Sartika menuju Jalan Otista Raya, Jalan Jatinegara Barat, dan kembali ke Kantor Polres Metro Jakarta Timur."Setiap bertemu anak-anak muda yang sedang berkerumun, tim berhenti dan membaur sambil menyelidiki kegiatan serta apa yang mereka bawa dan konsumsi," ujar Andry.Saat bertemu dengan anak muda yang sedang berkumpul di warung jamu dan warung makan Tegal, lanjut Andry, tim menggeledah semua orang yang ada di situ karena tercium bau alkohol.Tim kemudian menemukan pangkalan produsen gelap minuman beracun yang kerap disebut miras oplosan itu. Dua penjaga toko jamu ditahan, yaitu Bakhri Madona (35) dan Gusnaldi (27). Pemilik toko jamu, Syahrizal alias Rizal, belum ditemukan.Para pekerja mengaku usaha minuman tiner sudah berlangsung hampir dua tahun. "Saat ini kami masih memburu pemilik usaha serta menyisir dan mengenali pola peredarannya," ucap Andry.Ia menjelaskan, setiap hari, usaha miras tiner ini mampu menjual 9-10 jeriken. Setiap jeriken berisi 10 liter, sedangkan harga seliternya dipatok Rp 20.000. Omzet usaha ilegal ini sekitar Rp 2 juta per hari. "Dengan keuntungan bersih Rp 800.000," ujar Andry.Ketika ditanya apakah sudah pernah ada yang jatuh korban akibat minum minuman beracun ini, Andry menjawab, "Belum." "Ya, tetapi mosok kami harus menunggu ada jatuh korban dulu? Sudah jelas mereka memproduksi barang berbahaya untuk kesehatan tubuh dan jiwa orang, ya, kita sikat," katanya. Berandal bermotorKapolsek Cakung, Jakarta Timur, Komisaris Sukatma menambahkan, peredaran miras di wilayahnya sudah menjadi pemicu utama tawuran geng motor. Sejak pekan lalu ia giat melancarkan operasi antimiras di wilayahnya bersama satuan polisi pamong praja dan anggota TNI.Hasilnya, disita ratusan botol miras industri rumahan dan miras beracun seperti kasus di Ciracas ini. "Dalam operasi sepekan kemarin, kami menyita 253 botol miras, 46 plastik miras oplosan, 1 jiriken miras oplosan, dan 1 galon miras oplosan," ujar Sukatma semalam.Operasi berawal dari hasil analisis dan evaluasi Polsek yang menyimpulkan, semua kasus tawuran geng motor di Cakung dipicu mengonsumsi miras. "Karena kegaduhan geng motor bersenjata tajam di Cakung sudah keterlaluan, kami mengambil inisiatif menertibkan penjualan miras yang umumnya produksi rumahan dan oplosan," ujar Sukatma.Setelah kawasan Cakung relatif bebas dari miras, tawuran antargeng motor reda. "Apalagi, setelah Tim Rajawali Polres Jakarta Timur terus berpatroli membubarkan kerumunan geng motor," ucap Sukatma. (WIN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000