”Tidak ada jemaah yang tidak jadi berangkat ke Tanah Suci karena masalah visa,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Mastuki di Jakarta, Senin (7/8).
Ia menyebutkan, dari 202.243 visa yang sudah tercetak, sebanyak 192.326 sudah disalurkan melalui kantor wilayah Kementerian Agama di setiap provinsi. Selanjutnya penyampaian visa tersebut kepada calon haji dikoordinasikan dengan petugas embarkasi dan pendamping di kelompok terbang.
Mastuki menegaskan, kisruh visa haji di sejumlah wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah hanya kasuistis. Ini disebabkan sejumlah anggota jemaah yang saat awal mendaftar belum menyertakan nama pasangan muhrimnya. Pada saat muhrimnya kemudian didaftarkan juga, pasti terjadi perbedaan kelompok terbang dan gelombang pemberangkatan.
”Memang dimungkinkan untuk menggeser jadwal jemaah agar bergabung dengan muhrimnya, tapi tentu tidak sederhana karena Kedutaan Besar Arab Saudi hanya menerbitkan visa sesuai jadwal keberangkatan,” kata Mastuki.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama, hingga hari ke-12 pemberangkatan jemaah calon haji, Senin (7/8), sudah ada
67.915 calon haji Indonesia yang tiba di Madinah. Mereka terbagi dalam 167 kloter dari 10 embarkasi.
Sebagian anggota jemaah yang telah menyelesaikan arbain di Madinah bergerak ke Mekkah melakukan tawaf, sai, dan
umrah.
Dirawat
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Melzan D Riza menyebutkan, diduga karena faktor kelelahan dalam perjalanan darat selama 6 jam dari Medinah ke Mekkah, kemarin, 12 anggota jemaah harus dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah. ”Semua berisiko tinggi (di atas 60 tahun dengan penyakit kronis). Ada juga yang sakit jantung dan kanker,” kata Melzan.
Kepala Subbidang Pelayanan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Prawito kembali mengingatkan agar jemaah tetap menghindari terpaan sinar matahari langsung. Sengatan sinar matahari di tengah suhu di Arab Saudi yang berkisar 45-50 derajat celsius berpotensi memicu heat stroke. Gejalanya, suhu tubuh tinggi, kejang-kejang, denyut jantung cepat, dan pusing. (NAR)