Diduga Depresi, Sopir Angkot Menceburkan Diri ke Kalimalang
Oleh
HARRY SUSILO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS - Seorang sopir angkutan kota K-43 Rufianto (35) hilang tenggelam di Kalimalang, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Jumat (11/8) malam. Korban diduga depresi menyusul adanya persoalan dengan sang kekasih sehingga nekat menceburkan diri.
Begitu korban menceburkan diri dan hanyut, tim gabungan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Basarnas, Tagana, kepolisian, dan pramuka langsung turun mencari. Hingga Sabtu (12/8) siang, korban belum ditemukan.
Komandan lapangan operasi pencarian sekaligus Wakil Ketua Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono mengungkapkan, awalnya korban berbincang dengan M (25), pacar korban, di pangkalan angkutan kota K-43 rute Cibitung - Bantargebang yang juga berada di tepi Kalimalang di dekat Jalan Joyomartono Bekasi Timur. Rufianto lalu duduk merenung di pinggir Kalimalang dan tiba-tiba menceburkan diri.
"Saat itu pacar korban masih ada di lokasi dan berteriak minta tolong. Tapi korban sudah terlanjur terbawa arus," ujar Karsono, saat ditemui di sela-sela pencarian terhadap Rufianto, di tepi Kalimalang, Bekasi Timur, Sabtu siang.
Rufianto juga sempat meminta tolong saat hanyut terbawa arus tersebut. Tapi, sopir angkot K-43 lain dan warga yang ada di sekitar lokasi tidak dapat berbuat banyak karena arus di Kalimalang cukup deras.
Rufianto merupakan warga Kampung Babakan Gang Laimun Mustika Sari Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Seusai Rufianto hanyut, orangtua korban dan teman-teman korban sempat mendatangi Kalimalang untuk membantu mencari.
Hingga kini, tim gabungan masih menyusuri Kalimalang untuk mencari jasad Rufianto. Tim pencari dibagi lima kelompok untuk memudahkan pencarian, terdiri atas empat grup yang menyusuri sungai dengan perahu dan satu grup menyusuri darat di pinggiran Kalimalang.
Karsono menambahkan, saat ini, diperkirakan tubuh korban masih tenggelam. Pencarian akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Jika belum kunjung ketemu, tim pencari akan berkoordinasi dengan keluarga.