logo Kompas.id
MetropolitanBersama Jaga Trotoar
Iklan

Bersama Jaga Trotoar

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Revitalisasi trotoar di Jakarta mesti diikuti dengan upaya menjaga trotoar dari okupasi dan proses pembangunan yang benar. Harapannya, pejalan kaki mendapatkan hak mereka. Trotoar yang nyaman juga menarik orang untuk berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum. Proyek revitalisasi trotoar dari Stasiun Palmerah hingga tikungan Pasar Palmerah sudah hampir rampung. Namun, hingga Selasa (22/8), trotoar sepanjang lebih kurang 500 meter ini belum tertata. Puing-puing dan papan seng bekas perbaikan berserakan di trotoar. Di beberapa titik perbaikan, pejalan kaki terpaksa berjalan di jalan raya tanpa pembatas dengan kendaraan.Dari seberang Pasar Palmerah, trotoar selebar lebih kurang 3 meter diokupasi pedagang sayur dan buah. Legiyem (51), pedagang sayuran, mengatakan, setelah trotoar hampir selesai, ia kembali berjualan di trotoar."Maunya, sih, jualan di dalam pasar, tetapi sudah tidak ada tempat lagi di sana," kata Legiyem.Di seberang Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, proses revitalisasi trotoar menyisakan puing yang berserakan sekitar 3 meter dari pinggir jalan. Selain itu, belum ada cone untuk pembatas akses bagi pejalan kaki.Pedagang pakaian yang berjualan di balik seng membuat trotoar kian sempit. Berbagai angkutan umum juga ngetem di sekitar area ini.Proses pembangunan trotoar di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak memberikan ruang bagi pejalan kaki untuk melintas. Pejalan kaki harus berjalan di bahu jalan tanpa pembatas dengan kendaraan, termasuk truk yang banyak melintas di jalan ini. Pada beberapa titik terlihat lubang di jalan sebesar 3 meter yang tergenang air. Selain itu, banyak beton besar diletakkan di pinggir jalan sehingga menutupi sebagian bahu jalan. Kadi (45), warga yang kerap melintasi jalan ini, mengaku khawatir melintasi jalan itu karena banyak truk yang lewat. Di sepanjang Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pelebaran jalan untuk proyek jalan tol juga menghabiskan lahan trotoar. Pejalan kaki pun terpaksa menggunakan jalan raya. Okupasi trotoarOkupasi trotoar oleh pedagang dan kendaraan umum juga terlihat di Jalan Jatibaru, seberang Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di trotoar yang lebarnya lebih kurang 4 meter terpakir mikrolet dan terdapat deretan pedagang pakaian. Sri (24), pejalan kaki, kerap berdesakan dengan pejalan kaki lainnya saat melewati Jalan Jatibaru. Idealnya, trotoar menjadi akses yang nyaman bagi pejalan kaki dan pengguna KRL. "Trotoarnya sudah cukup lebar, tetapi sayang sekali malah digunakan untuk lapak dagangan."Okupasi trotoar pun terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tepat di depan Gelanggang Remaja Jakarta Utara, lima motor parkir di trotoar. Di seberang Halte Transjakarta Wali Kota Jakarta Utara, dua angkutan umum berhenti dan menggunakan pinggir trotoar. Sesekali terlihat sepeda motor melintas di trotoar. Okupasi di Jalan Yos Sudarso paling banyak terjadi di depan Pasar Ular Permai, Kebon Bawang, Jakarta Utara. Tidak hanya untuk parkir kendaraan roda dua, tetapi juga parkir roda empat dan pedagang kaki lima. Suhendra (39), petugas Dinas Perhubungan Jakarta Utara, mengakui, pengendara sepeda motor masih sering melanggar meski akses ke trotoar sudah ditutup dengan pembatas jalan. "Ini sudah mending karena sering ditertibkan saat Bulan Bersih Trotoar," ujarnya.Koordinasi lintas sektorKepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, revitalisasi trotoar dilakukan untuk mendukung bangkitan pejalan kaki. Apabila masih ditemui okupasi trotoar, Bina Marga menyerahkan penertiban dan penegakan atas okupasi trotoar kepada dinas terkait. Penertiban pedagang kaki lima, misalnya, menjadi kewenangan satpol PP dan dinas UMKM. Adapun penertiban ojek yang mangkal di trotoar diserahkan ke dinas perhubungan. Terkait dengan akses pejalan kaki di trotoar yang sedang diperbaiki, Riri mengatakan, Bina Marga menyediakan cone pembatas dan rambu tambahan demi menjaga keselamatan pejalan kaki. Ia berjanji mengingatkan vendor yang menangani perbaikan trotoar. (HLN/DD04/DD05)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000