logo Kompas.id
MetropolitanGanja dalam Tumpukan Sandal...
Iklan

Ganja dalam Tumpukan Sandal Jepit

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 225 kilogram ganja dari Aceh dibawa ke Jakarta dengan cara disembunyikan dalam truk tronton bermuatan sandal jepit. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka pengiriman ganja, yaitu SM sebagai sopir truk dan HSB sebagai penerima kiriman ganja.Polisi terpaksa menembak HSB karena melawan saat disuruh menunjukkan lokasi persembunyian komplotan, Rabu (30/8) dini hari. HSB meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan, kemarin, di RS Polri Kramatjati, Jakarta, menyatakan, jaringan pengedar ganja yang diungkap adalah jaringan Aceh-Medan-Jakarta-Bogor. Polisi menerima informasi ada truk tronton dengan pelat nomor BK 9853 BE dari Medan menuju Jakarta membawa ganja.Menurut Suwondo, jaringan pengedar ganja itu melibatkan narapidana dari salah satu lembaga pemasyarakatan sebagai pemodal dan pemesan. Mereka berkomunikasi melalui perantara dan memakai telepon seluler. Namun, Suwondo tak menyebutkan nama lembaga pemasyarakatan yang dimaksud."Ganja akan diedarkan di Jakarta dan Bogor. Mereka pasti mempunyai jaringan pengedar di bawah. Kami memperoleh informasi truk sudah berada di Tangerang, bukan membiarkan truk berjalan dari Medan sampai Tangerang," kata Suwondo.Digeledah di "rest area" Polisi menemukan truk itu di tempat istirahat jalan tol Jakarta-Merak Kilometer 14, Tangerang, serta menangkap SM dan EP, kernet truk. Setelah menggeledah truk, polisi menemukan enam karung berisi 222 bungkusan warna coklat berisi 225 kilogram ganja. Untuk menyamarkan, bungkusan ganja ditutupi dengan terpal dan diletakkan di bagian tengah truk di bawah tumpukan sandal jepit.Tersangka SM diperintah Parlin untuk mengangkut ganja dari Medan ke Jakarta. Di tengah perjalanan, yaitu di Riau, SM disuruh Pak Ci dan Budi untuk mengatur pengambilan ganja di Jakarta.Truk dibiarkan berjalan ke tempat pengambilan ganja di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Di tempat itu Budi akan mengambil ganja dengan menggunakan mobil. Saat dilakukan penangkapan pada Senin malam, polisi hanya menangkap HSB, sedangkan Budi melarikan diri. Menurut rencana, ganja akan disembunyikan di Cengkareng, Jakarta Barat.Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Dony Alexander mengatakan, jaringan tersebut pernah mengirimkan ganja sedikitnya enam kali. Sekali kirim beratnya bervariasi 250 kilogram sampai 500 kilogram. Pemilik ganja itu berada di Medan. Sopir mendapat upah Rp 100.000 per kilogram ganja. (WAD)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000