JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melihat perayaan Idul Adha pada tahun 2017 ini sebagai suatu kesempatan untuk menghilangkan sifat yang mengandung unsur kebencian. Jakarta sebagai ibu kota dari Indonesia haruslah menjadi lambang kota dengan masyarakat yang plural.
Pernyataan itu diutarakan Gubernur saat peresmian fasilitas model sarana penerapan kesejahteraan hewan kurban di Masjid Jami’ Baiturrahman Al-Haq, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (1/9).
”Kurban Idul Adha melambangkan kepasrahan, ketotalan, keikhlasan, dan kesabaran kepada Allah. Kita harus introspeksi diri dengan cara menyembelih sifat hewani yang ada di dalam diri kita supaya bisa saling menghargai, toleransi, hormat, dan gotong royong. Hilangkan sifat kebencian, korupsi, dan menyakiti sesama,” tutur Djarot.
Melalui sifat-sifat itu, menurut Gubernur, akan kembali mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Perayaan Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat yang dianggap sebagai hari suci oleh umat Islam.
”Adalah hal yang suci dan luar biasa perayaan Idul Adha tahun ini. Kita harus mensyukurinya dengan tenang. Jakarta adalah kota dengan masyarakat yang plural, suasana perayaan Idul Adha dan malam takbiran kemarin sudah aman dan baik,” ujar Djarot. (DD13)