JAKARTA, KOMPAS — Semua museum di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap buka saat libur nasional. Seperti hari ini, saat libur Idul Adha, Jumat (1/9), tiga museum, yaitu Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik, tetap dibuka untuk umum. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke museum.
Kepala Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Namin menyampaikan, kebijakan ini baru diberlakukan sejak pergantian Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta pada Juli tahun ini. Sebelumnya, setiap libur nasional semua museum tutup. Namun, menimbang banyaknya jumlah pengunjung yang datang pada hari libur, Pemprov DKI pun membuat kebijakan untuk membuka museum saat libur nasional.
”Masyarakat biasanya berkunjung pada hari libur. Jadi, ya, mulai sekarang, setiap libur nasional akan tetap dibuka,” ujarnya saat ditemui di Museum Sejarah Jakarta, Jumat (1/9).
Tidak hanya museum di kawasan Kota Tua, museum yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI juga tetap buka saat libur nasional. Namun, jam berkunjung khusus museum di luar kawasan Kota Tua hanya dibuka pukul 09.00 sampai pukul 15.00. Sementara museum di kawasan Kota Tua dibuka pukul 09.00-pukul 17.00.
Masyarakat pun antusias dengan kebijakan ini. Terlihat dari pengunjung yang jumlahnya hampir sama dengan hari libur biasa. Di Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal dengan Museum Fatahillah, pengunjung pada hari ini sebanyak 4.445 orang, sedangkan Minggu (27/8) lalu sebanyak 4.990 orang.
Tidak jauh berbeda, pengunjung di Museum Wayang hari ini berjumlah 2.052 orang, sedangkan Minggu (27/8) lalu sebanyak 2.563 orang. Sementara hari ini pengunjung di Museum Seni Rupa dan Keramik berjumlah 1.290 orang, sedangkan Minggu lalu sebanyak 1.307 orang.
Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang Sumardi mengatakan, jumlah tersebut akan lebih banyak saat akhir pekan panjang seperti kali ini. ”Biasanya hari pertama libur memang tidak sebanyak hari kedua atau ketiga libur,” ujarnya.
Meski begitu, jika dibandingkan dengan hari biasa, jumlah pengunjung hari ini meningkat hampir lima kali lipat. ”Hari biasa paling cuma seratus orang, di luar rombongan,” lanjutnya.
Dari jumlah pengunjung yang datang saat hari libur nasional, ujar Namin, sebagian besar berasal dari luar Jakarta. Salah satunya Elvi (20) yang datang dari Subang, Jawa Barat. Ia berangkat bersama lima temannya sejak pukul 10.00 dari Subang dan tiba di kawasan Kota Tua pukul 15.00. Bagi Elvi, datang ke Jakarta tidak akan lengkap jika belum berkunjung ke Kota Tua.
Selain itu, mudahnya transportasi yang bisa ditempuh membuat ia dan temannya memilih Kota Tua sebagai tujuan wisata. ”Kami naik bus dulu, baru naik KRL (kereta rel listrik) sampai Stasiun Jakarta Kota. Mau jalan-jalan dulu, baru masuk ke museumnya,” ujar Elvi yang baru pertama kali datang ke kawasan Kota Tua.
Peningkatan pelayanan
Melihat jumlah pengunjung yang terus meningkat, pengelola Museum Sejarah Jakarta terus melakukan peningkatan pelayanan. Beberapa cara yang dilakukan, antara lain, renovasi ruang tata pamer dan inovasi teknologi dengan memanfaatkan aplikasi Bicon.
Renovasi akan dilakukan di ruang tata pamer utama di bagian depan museum. Saat ini, pihak pengelola museum sedang menata kembali agar nilai sejarah Jakarta bisa lebih melekat di museum ini.
”Museum Sejarah Jakarta ini merupakan ikon kota Jakarta. Namun, banyak yang bilang, malah enggak ada unsur sejarah Jakarta-nya. Itulah yang ingin kami tampilkan nanti,” ujar Galih, Kepala Satuan Pelayanan Museum Sejarah Jakarta.
Nantinya juga akan disediakan ruangan khusus yang akan menceritakan kisah Pangeran Diponegoro yang dipenjara di ruang bawah tanah Museum Sejarah Jakarta, yang pada saat itu merupakan gedung balai kota pemerintahan Belanda.
Sementara itu, penggunaan aplikasi Bicon dimaksudkan untuk memudahkan pengunjung saat datang ke Museum Sejarah Jakarta. Dengan aplikasi ini, pengunjung bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai ruangan, benda sejarah, dan keterangan terbaru mengenai museum ini. Pengunjung juga bisa memesan tiket masuk melalui aplikasi Bicon. Aplikasi ini nantinya bisa diunduh secara gratis melalui Apps Store.
Menurut rencana, aplikasi dan tampilan baru dari Museum Sejarah Jakarta akan diresmikan pada pertengahan Oktober nanti. ”Kami harap akan semakin menarik pengunjung untuk datang ke museum,” kata Galih. (DD04)